Ngopi Yuk!

Ternyata Begini Cara Kerja Kafein hingga Bikin Peminum Kopi Melek

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 11 Okt 2023 07:30 WIB
Foto: Getty Images/Filmstax
Jakarta -

Kopi terkenal dengan kafein yang bisa membuat seseorang terjaga. Manfaat kandungan itu pun yang sering dicari oleh banyak orang. Namun, bagaimana cara kerjanya?

Selain rasanya enak dan menyegarkan, kopi juga diminum karena manfaatnya. Beberapa orang minum kopi untuk menghindari dirinya dari rasa lemas dan kantuk. Pasalnya, kopi dikenal memiliki kandungan kafein yang bisa mendorong energi, sekaligus membuat seseorang menjadi terjaga.

Meskipun di dalam secangkir kopi terdapat beberapa kandungan lain, tetapi kandungan yang paling terkenal bermanfaat adalah kafeinnya. Rata-rata secangkir kopi mengandung sekitar 95 mg kafein. Jumlah ini pun cukup membantu seseorang tetap terjaga selama beberapa jam.

Namun, pernahkan terlintas bagaimana cara kerja kafein tersebut? Apakah kafein ini benar-benar efektif membuat seseorang lebih terjaga? Merangkum longevitytechology.com (20/10/2022), berikut penjelasannya.

1. Apa itu kafein?

Kefein merupakan zat psikoaktif alami yang sering ditemukan di kopi hingga teh. Foto: Getty Images/Filmstax

Kafein merupakan zat psikoaktif alami yang ditemukan pada tumbuhan, termasuk biji kopi, buah kakao, kacang kola, dan daun teh.

Kafein merupakan salah satu yang membuat kopi memiliki rasa pahit. Kafein sebenarnya tidak hanya ditemui di kopi, tetapi juga bisa ditemui pada beberapa makanan dan minuman lain, seperti teh, soda, minuman berenergi, dan minuman cokelat.

Minuman berkafein ini kaya akan antioksidan dan fitonutrien, yang secara teknis baik untuk kesehatan.

Kafein juga sering ditemukan pada obat-obatan, seperti obat flu, alergi, dan pereda nyeri. Kafein salah satunya memiliki manfaat mengurangi risiko terjadinya gangguan saraf, terutama pada penderita parkinson dan demensia.

2. Bagaimana cara kerja kafein?

Kafein memiliki kesamaan reseptor dengan bahan kimia pada otak, disebut adenosin. Foto: Getty Images/Filmstax

Kafein memiliki kesamaan reseptor dengan bahan kimia dalam otak yang disebut adenosin. Kafein memiliki fungsi memperlambat laju kerja saraf sehingga ketika kamu minum kopi, yang terjadi adalah lebih sedikit adenosine menempel pada reseptor otak.

Otak kesulitan mengikat adenosine untuk istirahat, sehingga seseorang tetap terjaga atau setidaknya mencegah tidur nyenyak, ungkap Lauren seperti yang dilaporkan oleh Medical Daily (15/01/2016). Kafein pun akhirnya membuat seseorang lebih terjaga dan berenergi. Bagi sebagian dari kita, kafein juga membantu berkonsentrasi.

Namun, bagi mereka yang memiliki intoleransi kafein rendah, kafein memiliki efek negatif. Mengonsumsinya dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan, insomnia, dan peningkatan detak jantung.

Kafein merupakan stimulan yang mempengaruhi sistem saraf pusat, dan efeknya dapat dirasakan hanya dalam 15 menit setelah kamu menikmati secangkir kopi. Efek kafein dapat mencapai puncaknya di dalam darah hingga 2 jam dan bertahan disana selama 9 jam saat hati mulai memecahnya.

Namun, ada faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan pengaruh kafein terhadap seseorang. Jika kamu merupakan perokok atau memiliki toleransi terhadap kafein, efek stimulannya bisa berkurang, dan pemecahan kafein bisa lebih cepat.

Di sisi lain, efek kafein bisa menjadi kebalikannya bagi orang yang menggunakan kontrasepsi oral atau sedang hamil.

Kandungan kafein pada kopi bisa dilihat pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork