Berhenti Jadi Pegawai Bank, Pria Ini Sukses Jalani Bisnis Sup Babi

Berhenti Jadi Pegawai Bank, Pria Ini Sukses Jalani Bisnis Sup Babi

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 09 Okt 2023 19:30 WIB
Berhenti Jadi Pegawai Bank, Pria Ini Sukses Jalani Bisnis Sup Babi
Foto: Marielle Descalsota/Insider
Jakarta -

Seorang pria memilih beralih profesi dari pegawai di bank menjadi penjual makanan. Namun, pilihannya membuahkan hasil maksimal karena kedainya berhasil mendapat bintang Michelin.

DI tengah kesibukan kerja, mungkin beberapa orang sempat berpikir ingin berganti profesi. Pemikiran seperti itu sebenarnya lumrah dan sejumlah orang berani mengambil risiko.

Salah satu peralihan profesi yang paling banyak terjadi, yaitu dari pegawai kantoran menjadi penjual makanan. Meskipun terdengar sepele, tetapi siapa sangka, pergantian profesi ini justru membuat seseorang bisa lebih sukses, seperti yang terjadi pada pria ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryan Chua, mantan pegawai bank yang beralih profesi menjadi penjual bak kut teh atau sup babi populer di Singapura bernama Joo Siah Bak Koot Teh. Sebenarnya, bisnis kuliner ini bukan benar-benar dibangun olehnya dari nol, melainkan melanjutkan bisnis sup babi milik ayahnya.

Ayah Ryan, Sim Huat, pertama kali membangun Joo Siah Bak Koot Teh pada 1985. Setelah 38 tahun, Ryan mengambil alih bisnis sup babi populer tersebut.

ADVERTISEMENT
Berhenti Jadi Pegawai Bank, Pria Ini Sukses Jalani Bisnis Sup BabiMantan pegawai bank ini memiliih berhenti dari pekerjaan sebelumnya dan berjualan makanan. Foto: Marielle Descalsota/Insider

Ayah Ryan sebenarnya juga tidak memiliki latar belakang dalam bidang kuliner. Namun, pria ini mengatakan kalau ayahnya memang senang dengan makanan. Ayahnya pun belajar cara membuat bak kut teh sederhana, sampai akhirnya berhasil membangun bisnis kuliner sendiri.

Warung sup babi ini begitu sederhana. Ayah Ryan membangunnya setelah kehilangan pekerjaan sebelumnya sebagai seorang manajer kapal di Singapura. Ia tidak menyerah dan justru bertekad membangun warung bak kut teh setelah tiga bulan mempelajari cara membuat hidangan ini.

Sebenarnya, salah satu tujuan Sim Huat membangun warung ini karena ia ingin tetap bertahan ditengah ambang krisis finansial. Setelah warungnya sukses selama dua dekade, Sim Huat pun berpikir untuk menutup warung ini demi kebaikan.

Pasalnya, di awal memang tidak ada anak-anaknya yang bisa melanjutkan bisnis Joo Siah Bak Koot Teh. Sebab, anak-anak Sim Huat sibuk meniti karir masing-masing. Sampai akhirnya Ryan Chua memilih meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai bank dan mengambil alih bisnis kuliner sup babi tersebut, lapor insider.com (02/10).

Saat ini Ryan sudah menjalani bisnis bak kut teh selama kurang lebih 10 tahun. Ia juga sudah memindahkan warungnya ke lokasi lebih besar, di Jurong East, sebelah barat Singapura.

Ketika ditanya oleh pihak Insider mengapa tidak saudaranya yang menjalani bisnis ini, ia pun mengungkap, "Kakak saya adalah seorang vegetarian, dan adik perempuan saya sedang mengambil gelar PhD, jadi tidak ada dari mereka yang bisa melanjutkan."

Ryan mengaku tidak masalah keluar dari pekerjaan sebelumnya dan beralih menjadi penjual bak kut teh. Lagi pula, keputusannya untuk beralih profesi bukanlah tindakan salah.

Pria 40 tahun itu sejak lama menawarkan bak kut teh yang unik. Dengan harga $7.20 (Rp 82 ribu) atau $5.20 (Rp 59 ribu), pengunjung sudah bisa mendapat satu mangkuk sup babi lengkap dengan nasi.

Kena Orderan Fiktif, Ojol Ini Antar Daging Babi ke Keluarga MuslimBak kut teh merupakan sup babi yang populer di Singapura. Foto: Getty Images/Pekic

Sebagai informasi tambahan, bak kut teh merupakan hidangan yang lekat dengan warga Singapura dan Malaysia. Meskipun hidangan ini memang aslinya dari Fujian, China. Nama 'bak kut teh' sendiri jika diterjemahkan secara langsung ke frase Hokkien, artinya "teh daging tulang".

Namun, sajian ini tidak benar-benar seperti artian namanya. Bak kut teh merupakan sup kaldu yang dibuat menggunakan rempah-rempahan, seperti bunga lawang, bawang putih, dan bawang merah. Bak kut teh pun dilengkapi dengan daging, menghasilkan cita rasa yang kompleks.

Keunikan bak kut teh milik Ryan Chua yaitu penggunaan lada putihnya yang cukup banyak. Dengan tambahan ini, semangkuk bak kut teh di Joo Siah Bak Koot Teh punya rasa seimbang.

Keputusan Ryan keluar dari pekerjaan sebelumnya dan memilih menjalankan bisnis ayahnya itu membuahkan hasil maksimal. Selain warungnya yang ramai, ia juga mendapat penghargaan Michelin Bib Gourmand Eateries. Namanya pun masuk pada tahun 2021, 2022, dan 2023.

"Saya merasa sangat senang karena kerja keras saya terbayarkan. Maksud saya, ayah saya sudah melakukan ini selama lebih dari 30 tahun," tutupnya.




(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads