3. Memiliki 3 Pabrik
Hal tersebut membawa Jamie dan Nieta pada akhirnya membawa pasangan ini untuk mempelajari tradisi membuat keju natural di Putaruru, Selandia Baru dan Auvergne, Prancis.
Dari itu, mereka kemudian memproduksi keju dalam skala industri rumahan. Kemudian terus berkembang hingga kini sudah memiliki 3 pabrik besar di Indonesia.
"Kita mulai produksi secara komersial dari 2015. Sekarang kita ada 3 pabrik, di Yogyakarta yang utama, ada juga di Pasuruan, Jawa Timur dan Solok, Sumatera Barat," tutur Jamie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Memproduksi 23 Jenis Keju
Dengan merek Mazaraat Cheese, kini Jamie dan Nieta telah memproduksi sekitar 23 jenis keju yang masing-masing memiliki karakter rasa dan tekstur yang berbeda-beda.
Ada keju Kaya yang dibuat dengan teknik Crottin de Chavignol, kejua AThan dibuat dengan teknik camembert, keju Ibra jenis blue cheese yang dibuat dengan teknik como don ber.
Dan tak jadi favorit adalah Halloumi, keju ini unik karena satu-satunya keju yang jika dipanggang atau digoreng tetapi tidak meleleh sedikit pun.
5. Menarik Perhatian Perusahaan Keju di Denmark
Mazaraat Cheese juga berhasil menarik perhatian sebuah perusahaan keju ternama di Denmark. Perusahaan tersebut bernama Arla Food yang berkolaborasi dalam mengembangkan susu organik.
Mengingat keju organik ini tidak hanya enak dan menyehatkan, tetapi juga mendukung keberlangsungan lingkungan. Ini terlihat dari proses pembuatan dari hulu ke hilir.
Chef Fernando Sindu, selaku Chef Union Group mengakui tingginya kualitas Mazaraat Cheese. Ia pun sudah menggunakan produk keju tersebut sejak 8 tahun yang lalu.
"Dari proses dan kandungan nutrisinya membuat keju ini punya value yang tinggi. Rasanya lebih clean dan berharap bisa terus konsisten karena ini bagus," tutup chef Fernando Sindu.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)