Beli Oyster Omelette Rp 90 Ribu, Pembeli Kecewa Isinya Tepung Maizena

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 02 Okt 2023 10:30 WIB
Foto: Site news/Facebook
Jakarta -

Beli telur dadar isi tiram atau oyster omelette dengan harga mahal, pembeli ini kecewa karena isinya kebanyakan tepung maizena. Bagaimana penampakannya?

Di Singapura, menu oyster omelette atau telur dadar dengan potongan tiram segar jadi makanan favorit. Menu ini biasanya dijual di hawker centre atau pusat makanan kaki lima yang ada di Singapura.

Karena menggunakan tiram yang masih segar, harga makanan yang terinspirasi dari hidangan Thailand ini terbilang cukup mahal. Untuk porsi kecil harganya SGD 8 (Rp 90.000) dan untuk porsi besar bisa mencapai SGD 25 (Rp 283.000).

Namun tak semua penjual oyster omelette ini royal saat memberikan topping tiram. Ada yang mengakalinya dengan menggunakan cairan tepung maizena ke dalam telur dadar sehingga gumpalan kenyal dari jauh terlihat seperti daging tiram yang ditumis.

Beli Oyster Omelette Rp 90 Ribu, Pembeli Kecewa Isinya Tepung Maizena Foto: Site news/Facebook

Hal seperti ini dialami pria bernama Jing Pai Tan yang komplain di Facebook. Ia memesan makanan dari kedai kopi bernama KPT, yang ada di Hougang Ave 10.

"Harga oyster omelette ini SGD 8, dan yang saya dapatkan adalah telur dadar yang dikocok sedikit. Lima butir tiram ukuran kecil, dan sisanya tepung maizena. Semua gumpalan dan potongan tebal yang kalian lihat itu adalah tepung maizena. Jelas ini penipuan," komplain Jing sambil mengunggah foto makanan yang dipesannya.

Di dalam foto itu, sekilas oyster omelette yang dipesannya tampak penuh. Tapi jika diperhatikan lebih dekat, porsi telurnya memang sangat sedikit, dan tiramnya hampir tidak kelihatan. Hal itu lantaran tertutupi gumpalan tepung maizena yang mirip sepert kwetiaw.

Menanggapi kejadian ini, banyak netizen yang setuju dengan komplain Jing. Namun ada juga yang membela pihak penjual makanan itu.

Beli Oyster Omelette Rp 90 Ribu, Pembeli Kecewa Isinya Tepung Maizena Foto: Site news/Facebook

"401 KPT dulunya banyak tempat makan yang enak. Tapi banyak standar tempat makan yang turun. Saya kalau makan ke sana pasti pesan menu makanan Western atau Rojak, cuma dua makanan ini yang memenuhi kriteria," komen @al**.

"Astaga, benar-benar tak etis untuk menyajikan makanan dengan kualitas rendah seperti ini. Penjual makanan ini memperlakukan pembeli dengan asal," komplain @zep**.

Namun ada juga yang membela pemilik kedai dan berkata bahwa semua bahan makanan di Singapura memang sedang naik. Karenanya pengunjung tidak perlu komplain.

"Bisakah orang-orang berhenti mengeluh? Jika makanan terasa mahal, masak saja sendiri. Tidak ada yang bisa menjanjikanmu makanan murah," kritik @fat**.

"Satu yang harus kamu tahu, makanan seperti ini dibuat untuk orang-orang yang mau makan dan tidak komplain," sahut netizen lainnya.



Simak Video "Review Makanan Bertabur Serangga hingga Jangkrik di Restoran Singapura"

(sob/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork