Tak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap Nasi

Tak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap Nasi

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 27 Sep 2023 19:00 WIB
Tak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap Nasi
Foto: Site News
Jakarta -

Tak kenal lelah dan tidak gengsi, banyak penjual makanan keliling hingga kaki lima yang masih remaja. Mereka rela berjualan demi mencari sesuap nasi.

Hidup dalam keterbatasan membuat beberapa remaja ini memutuskan untuk mulai mencari uang sendiri. Salah satunya dengan berjualan makanan keliling, hingga jualan makanan di pinggir jalan.

Tanpa kenal lelah para remaja ini berjualan makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sampai meringankan beban keluarga. Mulai dari kisah remaja berusia 16 tahun yang rela bangun tengah malam demi jualan gorengan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai kisah remaja gigih pantang menyerah, yang menjual kue buatan sang ibu di stasiun setiap harinya. Berikut lima kisah remaja yang berjualan makanan demi sesuap nasi.

1. Jualan Kue Buatan Ibu di Stasiun

Kisah menginspirasi datang dari seorang remaja di Malaysia. Di usianya yang masih terbilang muda, ia tak gengsi menjual makanan. Remaja bernama Ilham ini diketahui menjual kue buatan sang ibu di depan sebuah stasiun. Kisahnya yang menginspirasi ini diunggah oleh akun Facebook bernama FS Channel.

ADVERTISEMENT

Kue yang dijual oleh Ilham adalah pulut panggang atau mirip seperti ketan bakar di Indonesia. Selain menjual kue, Ilham juga menawarkan nasi lemak bungkusan.

Ketika ditanya alasannya mau berjualan, jawaban Ilham sangat menyentuh hati. "Saya tidak tega melihat ibu bekerja keras untuk membayar biaya sewa (rumah) sambil merawat saya juga," ujar Ilham bijaksana.

2. Jualan Gorengan di Sekolah

Tak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap NasiTak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap Nasi Foto: Site News

Melalui video yang diunggah Farida Nurhan di YouTube, ia bertemu seorang remaja yang diketahui bernama Derlin berusia 16 tahun. Derlin rela bangun tidur tengah malam untuk membuat gorengan dagangannya.

Dalam videonya, Derlin bangun pada pukul 1 pagi untuk menyiapkan dagangannya. "Setiap malam Derlin bangun jam 1 sampai jam 5 itu masak. Abis itu Derlin siap-siap untuk ke sekolah," kata Derlin.

Remaja berusia 16 tahun ini juga tinggal sendirian di Pandeglang. Sedangkan, kedua orang tuanya pindah ke Depok. Karena tak ingin meninggalkan sekolahnya, Derlin memilih tinggal sendiri dan menjual gorengan.

3. Jualan Teh Demi Bantu Ibu

Kisah remaja bernama Subhan ini diunggah oleh akun Twitter @ANI. Subhan berjualan teh keliling di area bazar Bhendi, Mumbai, India.

Subhan rela menghabiskan masa kecilnya dengan berjualan teh untuk membantu perekonomian keluarga. Karena memutuskan untuk berjualan, Subhan berhenti dari sekolahnya.

Ibunya juga diketahui baru saja menjadi korban PHK dari tempatnya bekerja karena pandemi Covid-19. Ayahnya sudah meninggal sejak 12 tahun lalu dan saat itu Subhan baru berusia 2 tahun. Penghasilan Subhan selama berjualan teh di area bazar Bhendi dan lokasi lainnya sebesar 300-400 Rupe (Rp 58.926-Rp 78.568). Uang yang ia dapatkan dari berjualan teh tersebut diberikan kepada ibunya dan sebagian lagi ia tabung.


4. Jualan Nasi Bungkus di Sepeda

Tak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap NasiTak Gengsi, 5 Remaja Ini Semangat Jualan Makanan Demi Sesuap Nasi Foto: Site News

Remaja 13 tahun bernama Sovi ini, sudah bersedia membantu perekonomian keluarganya. Ia rela mengayuh sepeda keliling sekitar kawasan Delta Sari, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur untuk berjualan makanan.

Makanan yang dijual oleh Sovi ini adalah nasi bungkus yang berisikan aneka lauk. Setiap harinya Sovi mulai mengayuh sepedanya sejak pukul 06.30 WIB. Dulu sebelum pandemi Corona, nasi bungkus tersebut mampu terjual hingga 40-50 bungkus. Namun saat pandemi seperti ini, nasi bungkusnya hanya bisa terjual 20-30 bungkus saja setiap harinya.

Rutinitasnya ini sudah ia lakukan selama 2,5 tahun. Sebagai anak tertua ia tak tega melihat ibunya harus mencari nafkah seorang diri karena ayahnya telah meninggal sejak 5 tahun lalu.

5. Jualan Bakso Bakar Demi Beli Sepatu

Remaja di usia belasan tahun biasanya lebih mementingkan main dan masih mengandalkan keuangan orang tua untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi tidak dengan remaja berusia 15 tahun di Thailand ini.

Adalah Kittitat Wankumpa atau yang biasa dipanggil Nong Ryu. Walaupun usianya masih 15 tahun, Nong Ryu tidak ingin menyusahkan orang tuanya. Ia memiliki keinginan untuk membeli sepatu baru. Sepatu impiannya ini memang tidak murah, harganya mencapai 10.000 baht (Rp 4,7 juta).

Nong Ryu sempat mengatakan kepada ayahnya kalau ia ingin sepatu baru. Tapi karena harganya mahal, sang ayah tidak bisa membelikannya. Demi sepatu impiannya itu, Nong Ryu rela bersusah payah untuk membelinya. Ia mendirikan warung kecil gerobakan dan menjual bakso babi bakar.

Halaman 2 dari 2
(sob/odi)

Hide Ads