Tak gengsi mencari uang tambahan. Beberapa mahasiswa ini putuskan untuk berjualan makanan kaki lima di sela-sela kesibukan mereka kuliah.
Mahasiswa memiliki banyak kegiatan hingga tugas dari mata kuliah yang tak ada habisnya. Akan tetapi ada juga mahasiswa yang masih menyempatkan waktu untuk mencari uang tambahan dengan jualan makanan kaki lima.
Alasan para mahasiswa jualan makanan ini cukup beragam. Ada yang berjualan karena memang butuh untuk biaya perkuliahan, tapi ada juga sekelompok mahasiswa yang berjualan makanan agar bisa melepas stress dan bisa ngobrol dengan pembelinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa kisah inspiratif para mahasiswa yang berjualan makanan kaki lima:
1. Jualan Teh Keliling
![]() |
Biaya pendidikan yang tidak murah, membuat beberapa orang rela bekerja keras setiap harinya untuk menutupi kebutuhan mereka. Salah satunya seperti mahasiswa muda bernama Ajay asal India. Ajay viral di media sosial, setelah seorang jurnalis bernama Govind Gunjar membagikan videonya.
Dalam video tersebut tampak Ajay tengah mengendarai sepedanya. Di belakang sepedanya ada kotak kecil, tempat dia menaruh termos untuk teh yang dijualnya secara keliling.
"Ajay belajar di siang hari, dan di malam hari dia berjualan teh, agar dia bisa membayar pendidikannya dan biaya hidupnya sehari-hari, termasuk untuk biaya makannya," tulis Govind.
2. Mahasiswa S3 Jualan Sosis
![]() |
Baru-baru ini ada sekelompok mahasiswa S3 di Universitas Sun Yat Sen di Guangdong, China yang memutuskan untuk berjualan sosis di pinggir jalan. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari sembilan orang ini setiap malamnya bergantian untuk jualan sosis setelah menyelesaikan tugas penelitian mereka di siang hari.
Grup ini viral karena menjual sosis di sepeda motor listrik yang dimodifikasi dengan tabung gas. Konsep yang ditawarkan juga tak kalah menarik, karena orang-orang yang membeli sosis ini bisa berdiskusi masalah pendidikan, masalah akademik sampai filosofi dengan mahasiswa-mahasiswa ini.
Kumpulan mahasiswa S3 ini menemukan bahwa jualan sosis membantu meringankan kecemasan dan stres mereka. Apalagi rata-rata mereka mengambil jurusan filsafat yang membutuhkan banyak tenaga dan energi untuk berpikir, dengan berjualan sosis di malam hari mereka merasa lebih santai.
3. Mahasiswa Jualan Ayam Goreng
![]() |
Siapa yang menyangka bahwa ada penjual makanan kaki lima di kawasan Chennai, Tamil Nadu, India ini ternyata memiliki gelar pendidikan yang tinggi. Bahkan hasil penelitiannya pun bisa ditemukan di situs online sebagai referensi untuk membuat makalah dan studi.
Penjual ini bernama Tarul Rayan yang mendadak viral karena gelar pendidikan yang dimilikinya. Tarul pertama kali ditemukan oleh vlogger asal Amerika bernama Christopher Lewis. Saat itu Lewis tak sengaja membeli menu ayam goreng di salah satu gerobak sederhana bernama Chicken 65. Menu yang dijual ada ayam goreng dengan bumbu rempah ala India seharga 50 rupee (Rp 9.200) per 100 gram.
Namun yang membuatnya terkejut adalah ternyata penjualnya tersebut tengah melanjutkan pendidikannya untuk meraih gelar S3. Banyak netizen India yang merasa bangga dan salut dengan perjuangan Tarul untuk meraih gelar S3, serta tak gengsi berjualan ayam goreng kaki lima setiap harinya.
4. Mahasiswa Baru Jualan Makanan
![]() |
Sebelum masuk kuliah biasanya mahasiswa lebih suka menghabiskan waktu dengan bersantai, bermain dengan teman sampai mencari pekerjaan sampingan. Tapi berbeda dengan tiga calon mahasiswa asal Singapura bernama Gerald Lee, Kelvin Ching dan Tan Kuang Feng.
Tiga calon mahasiswa ini memutuskan untuk memulai usaha kuliner dengan membuka kedai makanan kecil yang menjual mee hoon kueh dan ban mian.
Kedai makanan milik tiga calon mahasiswa ini bernama Jiak Mee yang artinya makan mie, terletak di kantin kaki lima di atas terminal bis Bishan. Uniknya lagi semua makanan dan mie yang dijual di sini dibuat secara homemade dengan resep keluarga dari Kelvin.
Meski hanya membuka kedai makanan kecil dan bisa dibilang makanan kaki lima, tapi dana yang dikeluarkan ketiganya tidak sedikit. Totalnya mereka mengeluarkan uang SGD 30.000 (Rp 350 juta) dari tabungan untuk mulai berjualan.
5. Mahasiswa Jualan Dawet Pikul
![]() |
Demi kuliah dan biaya pendidikan adik-adiknya, pemuda ini rela berjalan puluhan kilometer untuk berjualan dawet pikul tiap hari. Mahasiswa ini bernama Syarif Nur Rohman, asal Desa Tribuana, Jawa Tengah.
Ia ercatat sebagai mahasiswa semester 5 jurusan PGMI di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Tunas Bangsa Banjarnegara. Di sela-sela waktu kuliah, ia selalu menyisihkan waktu untuk jualan dawet dari desa satu ke desa lainnya.
Tidak memakai sepeda motor atau mobil, Syarif harus berjalan kaki sambil memikul dua keranjang berisi es dawet. Upaya ini terpaksa dilakukan agar ia tetap bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan bisa membantu biaya pendidikan kedua adiknya.
Simak Video "Steak Ayam Saus Barbeque Murah Meriah di 5758 Chicken Steak"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)