Pekerja Kantoran Ini Protes, Harga Burger Langganannya Naik Rp 1.500

Pekerja Kantoran Ini Protes, Harga Burger Langganannya Naik Rp 1.500

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 22 Sep 2023 16:30 WIB
Orderan fiktif burger
Foto: iStock
Jakarta -

Seorang pekerja kantoran dinyinyiri netizen usai protes soal kenaikan harga burger di gerai kaki lima. Pasalnya harganya naik sekitar Rp 1.500.

Lewat unggahan di Facebook, seorang pekerja kantoran menyampaikan ketidakpuasannya saat membeli burger di gerai kaki lima. Hal tersebut lantaran harga burgernya naik.

Dikutip dari Weird Kaya (18/09/23) burger tersebut sebelumnya dibanderol sekitar Rp 6.500. Kemudian harganya naik sekitar Rp 1.500 dan membuat pelanggan tersebut keberatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kenaikan harga tersebut tidak masuk akal, karena jika disebabkan karena harga saus yang naik ia mengatakan bahwa satu burger tidak menggunakan satu botol saus.

Tak terima harga burger naik Rp 1.500Tak terima harga burger naik Rp 1.500 Foto: Facebook MyMedia

"Kalau satu burger gak menggunakan satu botol saus, seharusnya kenaikan harga jangan sekitar Rp 1.500, mungkin bisa kurang dari harga tersebut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Unggahannya viral dan mendapat tanggapan langsung dari pemilik gerai burger. Pemilik gerai mengatakan bahwa kenaikan harga disebabkan karena harga bahan-bahan juga naik.

Meskipun telah dijelaskan, tetapi pelanggan tersebut belum juga puas dan bersikeras bahwa alasan yang diberikan oleh pemilik gerai burger tidak masuk akal.

Hal tersebutlah yang membuat dirinya dinyinyiri netizen. Saat kejadian, ada pula netizen yang merekam momen si pelanggan yang protes dengan kenaikan harga.

Blenger burgerIlustrasi burger. Foto: iStock

Banyak netizen yang terheran mengapa ia begitu keberatan, sementara ia merupakan pekerja kantoran. Terlihat dari setelannya yang formal.

"Penampilan aja keren, beli burger Rp 8 ribu aja gak mampu. Giliran makan di restoran di mal yang mewah, emang pernah protes kayak gini?," tulis netizen.

"Sebenarnya yang gak masuk akal itu anda, kenapa jadi menyalahkan alasan pemilik kedai. Kalau mau murah, bikin sendiri aja lah, banyak omong," tulis netizen lainnya.

Sementara itu, banyak pihak yang memperhatikan kondisi perekonomian yang sulit bagi pemilik usaha kecil dan menengah. Karenanya netizen kompak untuk memahami dan mendukung usaha lokal.




(raf/odi)

Hide Ads