Berbuat kebaikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Seperti aksi mulia dari kakek dan nenek yang masih semangat bagikan makanan gratis untuk yang membutuhkan.
Meski usianya sudah tak muda lagi, tapi semangat beberapa kakek dan nenek untuk berbuat kebaikan ini masih berkobar. Setiap harinya dengan keterbatasan masing-masing, mereka masih membagikan makanan atau jajanan gratis ke orang-orang yang membutuhkan.
Aksi mulia ini membuat orang-orang lanjut usia (lansia) ini jadi terkenal di media sosial. Banyak yang memuji aksi kebaikan mereka, banyak juga netizen yang terdorong untuk ikut berbagi makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kakek penjual es keliling yang bagikan es gratis untuk anak yatim. Kemudian ada juga aksi nenek penjual makanan di India, yang selalu membagikan makanan gratis setiap harinya.
Berikut lima aksi kakek dan nenek yang menebar kebaikan dengan berbagi makanan gratis.
1. Nenek Berikan Makanan Gratis Setiap Hari
![]() |
Jika sebagian besar orang lebih memilih untuk bersantai di usia senja mereka, berbeda dengan nenek berusia 74 tahun ini, yang setiap harinya membagikan makanan gratis ke orang-orang miskin. Nenek bernama Rani ini, memiliki kedai kecil yang menjual idli, hidangan tradisional khas India yang terbuat dari sayuran dan biasanya disantap saat sarapan.
Rani yang berasal dari Agni Tirtham, Rameswaram, India, selalu bekerja keras setiap harinya untuk memasak idli. Ia selalu memberikan makanan gratis bagi orang yang tidak mampu, dan menjual makanannya dengan harga murah bagi pelanggan lainnya.
Menurut asistennya yang bernama Rakku, sang nenek tak pernah mau menerima uang dari orang yang kurang mampu. Banyak sekali pembeli yang datang setiap harinya, dan sang nenek tak pernah meminta uang. Jika para pembeli tak punya uang, Rani akan tetap memberikannya makanan secara gratis.
Karena hal ini lah, kedai idli milik Rani jadi terkenal di kalangan warga lokal hingga wisatawan.
2. Kakek Penjual Es Keliling
![]() |
Kakek bernama Jumiyo ini diketahui sehari-harinya berjualan es di Yogyakarta. Es yang ditawarkan oleh kakek Jumiyo adalah es goyang. Namun, beliau menamakannya es jadul dan ditulis pada gerobaknya.
Kakek Jumiyo berjualan dengan mengayuh sepedanya yang telah usang. Beliau berjualan di sekitar Alun-alun Kidul Yogyakarta. Es jadulnya ini ditawarkan dengan harga Rp 2.000 per tusuk. Es jadul ini juga dibuat sendiri oleh kakek Jumiyo dibantu oleh sang istri.
Pada gerobak es jadul milik kakek Jumiyo ini ada selembaran bertuliskan 'Khusus Anak Yatim Gratis Es Jadul'. Ternyata kakek ini memang berniat untuk bersedekah.
3. Kakek Buka Kafe Gratis
![]() |
Fuminori Tsuchiko rela menetap di Ukraina hanya untuk membantu orang-orang yang terdampak invasi Rusia. Hatinya tergerak setelah melihat banyak orang yang membutuhkan bantuan di posko pengungsian. Kake berusia 75 tahun asal Tokyo ini memutuskan untuk menetap di sana.
Akhirnya setelah bertemu beberapa orang Ukraina, ia memutuskan untuk membuka kafe gratis di daerah Kharkiv, Saltivka. Semua makanan yang dibagikannya tak lepas dari donasi orang-orang Jepang via media sosial.
"Juni hingga Desember, selama tujuh bulan saya tinggal di stasiun kereta bawah tanah saya bertemu banyak orang Ukraina," ungkap Fuminori.
Kini kafenya bisa membagikan makanan untuk 500 orang setiap harinya.
4. Nenek Bagikan Makanan Gratis saat Pandemi
![]() |
Ada kisah menginspirasi dari seorang nenek berusia 99 tahun. Meski usianya sudah tidak muda lagi, nenek di Bombay, India tersebut ikut berkontribusi untuk membantu para migran yang terdampak virus corona. Ia membantu dengan cara menyiapkan makanan yang kemudian akan dibagian untuk para migran dan orang-orang yang kesusahan.
Kebaikan nenek terekam dalam sebuah video yang dibagikan di Twitter oleh keponakannya, Zahid F Ebrahim.
Dalam video itu, nenek itu terlihat mengemas roti dan sabzi dalam kertas alumunium untuk dibagikan secara gratis. Sejak dibagikan itu, video tersebut telah memicu berbagai reaksi. Banyak dari netizen yang memuji wanita tua itu atas kontribusinya.
5. Jualan Makanan Rp 200 Perak
![]() |
Di jaman yang serba mahal, sulit untuk menemukan makanan yang harganya hanya Rp 200 perak. Tapi lewat ketulusan hati seorang nenek di Tamil Nadu, India, makanan semurah Rp 200 perak ini bisa membantu banyak orang yang kelaparan.
Nenek bernama Kamalathal ini usianya sudah menginjak 85 tahun. Tapi ia tidak pernah berhenti menjual makanan idli dan chutney khas India sejak 30 tahun yang lalu. Selama itu pula ia sengaja menjual makanannya seharga 50 paise atau sekitar Rp 100 perak.
Tujuannya agar semua orang bisa mendapatkan makanan. Karena bahan makanan yang sangat mahal, Kamalathal akhirnya menaikkan harga makanannya menjadi Rp 200 perak. Ia mengaku meski merugi tapi ia merasa senang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.
(sob/odi)