Selama 30 tahun menjual es krim sederhana dengan cara berkeliling, pria ini dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Kini sang anak berusaha membantu mengembangkan bisnis ayahnya.
Keberkahan dalam mencari rezeki merupakan kunci utama usaha berjualan dapat bertahan lama. Hal inilah yang dicari Syamaial Huda Mustakim. Pria 68 tahun ini selama 30 tahun terakhir tekun menjual es krim potong dengan cara berkeliling.
Seperti dikutip dari mStar (8/9), anak pertamanya yang bernama Nora Anzalina Syama'i Al Huda menceritakan kisah ayahnya yang viral di media sosial. Ia menunjukkan betapa ayahnya menjadi idola untuk dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ayah saya menjadikan usaha menjual es krim ini sebagai bentuk ibadah karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Sebab sambil berdagang, ia dapat berhenti untuk solat mengingat waktunya lebih fleksibel," kata Nora tentang profesi ayahnya.
Ia mengatakan sang ayah diajak usaha berjualan es krim oleh temannya. Sang ayah awalnya ragu karena khawatir untungnya sedikit. Namun setelah melihat temannya bisa sukses, ia nekat berhenti kerja dari pabrik dan mulai berdagang es krim.
Menurut Nora, hasil berjualan es krim memang tidak begitu mewah, tapi keluarganya tak pernah kelaparan. "Keluarga kami memang dihidupi dari hasil jualan es krim ayah saya sejak kecil," kata Nora.
Wanita yang bekerja sebagai account executive di sebuah perusahaan di Selangor ini sekarang turut membantu ayahnya berjualan es krim. Ia ingin mengembangkan bisnis sang ayah yang sudah memasuki masa lanjut usia.
![]() |
Nora berujar sekarang ayahnya tak seaktif dulu dalam jualan es krim keliling. Meski begitu, ayahnya tetap berusaha menjual es krim dengan rasa terbaik meski pabrik pemasoknya sudah tak beroperasi lagi.
Ayah Nora kemudian membuat sendiri 7 rasa es krim yang dijualnya, seperti ubi, durian, jagung, dan pandan. Namun sayangnya menurut Nora tren beli es krim potong dari penjual keliling sudah tak sepopuler dulu.
Ia pun mencoba ganti strategi pemasaran dengan memasang iklan di media sosial. Ia menyasar bisnis es krim ayahnya bisa laku di acara pernikahan atau di sekolah-sekolah.
![]() |
"Ayah memang penjual es krim potong legendaris karena dia termasuk orang-orang pertama yang berjualan es krim. Dulu saya ingat, ayah akan tunggu di depan pagar sekolah untuk jualan es krim," katanya.
Sampai sekarang ayah Nora ternyata masih berjualan es krim keliling. Lonceng dan tong es krim yang dipakai bahkan masih sama, tapi motornya sudah ganti dengan yang lebih baru.
"Ayah seorang yang sangat hemat. Makanan pun tak pernah disia-siakan. Kalau mau sesuatu, ayah bilang jangan minta barang yang tak ada. Belajar bersyukur jadi Allah akan memberikan lebih, InsyaAllah," tutup Nora.
(adr/odi)