Restoran Ini Rugi Sampai Rp 402 Juta Gara-gara Ditipu Pelanggan

Restoran Ini Rugi Sampai Rp 402 Juta Gara-gara Ditipu Pelanggan

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 15 Agu 2023 18:30 WIB
Restoran ketipu
Foto: straitstimes.com/Shintaro Tay
Jakarta -

Restoran ini alami kerugian ratusan juta setelah rombongan pelanggan yang sempat reservasi tidak jadi datang. Padahal, makanan dan minuman sudah disiapkan. Begini kronologinya!

Beberapa restoran mewajibkan pelanggan melakukan reservasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar restoran bisa menyiapkan tempat khusus, terutama untuk pelanggan dalam rombongan besar. Mereka disarankan reservasi agar ketika datang, meja dan kursinya tersedia.

Dalam melakukan reservasi, sejumlah restoran ada yang meminta pelanggan membayar deposito terlebih dahulu, tetapi ada juga yang tidak. Pelanggan pun bisa memesan menu makanan yang akan dinikmati. Agar ketika mereka datang, semua pesanan sudah siap dan bisa langsung dinikmati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tidak semua pelanggan yang reservasi benar-benar datang di hari H. Sebab, ada juga pelanggan yang gagal datang tanpa sebab. Tipe pelanggan seperti ini yang kerap membuat restoran merugi. Seperti kerugian yang dialami pemilik restoran seafood ini.

Sebuah restoran seafood Mr Blecky Seafood di Singapore melaporkan kerugian yang baru saja ia alami. Pemilik restoran, Devid Retanasamy menceritakan bagaimana ia ditipu oleh rombongan pelanggan. Diketahui, restoran yang dimiliki seorang chef India itu menerima pesan reservasi WhatsApp dari seorang pria pada hari Sabtu siang. Pria itu mengaku sebagai guru di Sekolah Dasar Fuchun, lapor straistimes.com (12/08).

ADVERTISEMENT

Mr Retanasamy mengungkap, guru itu mengklaim akan mengadakan acara makan malam pada hari Minggu di restoran ini. Pria itu juga mengatakan sekolah mereka akan mengundang menteri pendidikan. Ia pun melakukan reservasi untuk 9 meja.

Acara ini terlihat lebih serius karena pria itu minta disiapkan merek anggur merah yang lebih spesifik. Pria ini memberitahu pemilik restoran untuk membeli enam botol anggur merah dari supplier. Harga satu botolnya dibanderol dengan harga $500 atau sekitar Rp 7 juta. Restoran ini pun telah pesan 5 botol dengan total harga $3.100 atau sekitar Rp 47,531,525. Namun, Mr Retanasamy mengungkap mereka dapat diskon sehingga hanya membayar total $2,500 (Rp 38,331,875).

Restoran ketipuPelanggan ini minta disiapkan banyak botol wine dengan merek yang kurang familiar. Foto: straitstimes.com/Shintaro Tay

Mr Retanasamy juga sempat bertanya mengapa pihak sekolah tidak membeli sendiri botol wine itu. Pria ini menjawab, mereka tidak bisa karena ada konflik kepentingan.

Meskipun pemilik restoran kurang familiar dengan merek wine tersebut, dia tetap membeli sesuai permintaan pelanggan. Mr Retanasamy juga berkomentar, "Saya percaya dengan pelanggan ketika melakukan bisnis, dia juga telah memesan banyak meja dan makanan."

Sampai kecurigaan Mr Retanasamy muncul ketika permintaan botol wine semakin banyak. Dari yang tadinya 5 menjadi 20, sampai 30 botol. Biaya yang perlu dikeluarkan oleh restoran pun naik dari yang tadinya $2,500 sampai $18,000 (Rp 275,998,500.00).

Tak hanya menyiapkan minuman alkohol ini, restoran Mr Blecky Seafood juga telah menghabiskan $9000 (Rp 137,999,250.00) untuk bahan-bahan masakan. Termasuk kepiting dan beberapa seafood mahal lainnya.

Restoran ketipuDiketahui bukti transfer ini pun palsu. Foto: straitstimes.com/Shintaro Tay

Sayangnya semua yang sudah disiapkan restoran sia-sia. Pria itu sempat mengirimkan bukti transfer yang tertulis biaya $14,795 (Rp 226,896,120.00) telah berhasil ditransfer ke restoran Mr Blecky Seafood. Pria ini juga berjanji akan membayar biaya tambahan untuk 15 karton wine.

Namun, setelah dua jam, pemilik restoran tidak pernah menerima uang tersebut. Ketika ditanya ke pelanggan, ia menjawab kalau pembayaran perlu waktu untuk disetujui terlebih dahulu oleh MOE. Transfer dalam jumlah besar pun bisa memakan waktu dua hari untuk diproses bank, ujar pelanggan ini.

Untuk memastikan pelanggan ini tidak berbohong, pemilik restoran menelpon temannya yang bekerja di bank. Temannya mengungkap peraturan itu memang ada. Namun, pemilik restoran ini menjadi sangat gelisah karena supplier wine juga tidak dapat dihubungi. Pada sore hari, ia pun menerima pesan peringatan bahwa telah melakukan transfer ke rekening bank mencurigakan.

Restoran ketipuPemilik restoran ini pun merugi ratusan juta gegara pelanggan yang menipu. Foto: straitstimes.com/Shintaro Tay

Benar saja, rombongan yang telah melakukan reservasi dan banyak permintaan itu tidak hadir. Pemilik restoran seafood ini pun belum menerima uang apapun dari pelanggan.

Penipuan ini semakin jelas karena kepala Sekolah Dasar Fuchun Eunice Lim mengklarifikasi, mereka tidak pernah menyelenggarakan acara makan malam tersebut. Pihak sekolah juga telah mengajukan laporan ke polisi.

Mr Retanasamy awalnya percaya karena ia telah berbicara ke pelaku di telepon. Menurutnya, semua percakapan itu terdengar begitu nyata. Sebelumnya, restoran mereka juga pernah dibooking untuk acara makan malam sekolah seperti ini. Sehingga, ia percaya bahwa pelanggan itu asli.

Akibat hal ini, restoran milik Mr Retanasamy harus mengalami kerugian ratusan juta. Ini bukan pertama kali sebuah bisnis F&B rugi karena masalah penipuan. Setidaknya sudah ada lima restoran yang mengalami masalah penipuan pada Juli tahun lalu, pungkas polisi setempat.




(aqr/adr)

Hide Ads