Cappuccino, kopi yang terbuat dari espresso dan susu. Susunya dijadikan steamed milk foam panas. Agar terasa nikmat, jenis susunya perlu diperhatikan.
Nama cappuccino berasal dari bahasa Latin yaitu 'caputium' yang berarti tudung kepala atau topi. Kunci dari sajian cappuccino yang sempurna adalah topping susu foam yang tebalnya sekitar 2 cm.
Penyajian yang populer dalam kondisi hangat (normal cappuccino) maupun disajikan dingin (fredo cappuccino). Penyajian keduanya memiliki penggemar masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Tasting Table (11/8), kopi ala Italia ini menekankan penggunaan susu pada racikannya dengan espresso. Oleh karena itu, penggemarnya harus memilih jenis susu dengan hati-hati.
Jika salah menggunakan jenis susu, maka racikan cappuccino nantinya kurang rasa dan konsistensi akhirnya kurang enak. Khusus untuk cappuccino, sebaiknya memilih susu full cream.
Dikarenakan, susu full cream mengandung lemak yang cukup tinggi. Jumlah lemak pada susu ini akan memengaruhi hasil dari buih cappuccino.
Susu dengan kadar lemak yang lebih tinggi membuat buih cappuccino terasa klasik dan lembut. Susu full cream juga menawarkan rasa creamy yang lebih kaya.
Bagaimana jika menggunakan susu skim? Sayangnya, susu skim tak cukup baik untuk membuat cappuccino. Karena, cappuccino dengan susu skim memiliki buih yang lebih ringan dan tak begitu creamy.
Apakah bisa menggunakan susu nabati untuk meracik cappuccino? Buat penikmat cappuccino yang alergi susu sapi, bisa menggunakan susu oat sebagai alternatif. Karena, susu oat juga bisa menghasilkan buih yang lebih baik dari susu almond.
Cappuccino biasanya disajikan dengan tambahan topping. Biasanya, barista akan menambahkan bubuk cokelat. Kalau ingin yang berempah harum, kamu bisa menambahkan bubuk kayu manis pada topping-nya.
(yms/odi)