Seorang wanita merasa kecewa sekaligus kesal setelah membeli makan online. Pasalnya, ia ditagih biaya tambahan untuk bungkus makanan yang dibawa pulang itu.
Ketika memesan makan lewat online, tentunya makanan akan dibungkus dengan wadah berbeda agar makanan tetap aman dan hangat sampai di tangan pengunjung. Biasanya, restoran tidak menambah biaya apapun untuk makanan yang dipesan online. Pengunjung hanya perlu membayar biaya pengiriman dan tip ke sopir pengantar makanan.
Namun, tidak semua restoran seperti itu. Sejumlah restoran rupanya ada yang meminta pengunjung membayar tambahan biaya untuk wadah pembungkus makanan. Hal ini kerap membuat pengunjung merasa kesal, terlebih beberapa restoran mematok nominal tidak wajar seperti yang dialami pengunjung ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pengunjung di Ahmedabad, India diketahui memesan makanan melalui aplikasi Zomato. Wanita bernama Khusboo Thakkar memesan tiga porsi theplas, berupa roti pipih khas India yang biasa terbuat dari gandum utuh. Harga setiap porsi theplas hanya dibanderol dengan biaya Rs 60 atau sekitar Rp 10 ribuan, lapor timenownews.com (08//08).
Karena ia memesan tiga porsi, total tagihannya harusnya hanya Rp 30 ribu. Namun, setelah wanita ini mengecek kembali tagihannya, ia sadar telah ditagih biaya tambahan sebesar Rs 60 atau Rp 10 ribu. Biaya yang sama dengan harga makanan itu ternyata adalah biaya untuk wadah makanan.
Melihat hal ini, Khusboo merasa kesal dan langsung melakukan komplain di Twitter. Menurutnya, harga tersebut sangat berlebihan dan tidak adil. Khusboo juga meminta penjelasan terkait biaya tambahan ini kepada perusahaan Zomato.
![]() |
Melalui unggahan di Twitter, wanita ini berkomentar, "Tagihan biaya untuk wadah ini setara dengan menu yang saya pesan seharga Rs 60, apakah ini serius?"
Jika dilihat dari foto struk, setiap porsi Thepla memang memiliki harga Rs 60. Begitupun dengan wadah makanan yang dikenakan biaya serupa. Total tagihan makanannya menjadi Rs 249 atau sekitar Rp 45 ribu.
Setelah melihat komplain tersebut, pihak Zomato akhirnya buka suara. Mereka mengklarifikasi bahwa biaya tersebut dikenakan oleh pihak restoran, bukan pihak Zomato.
![]() |
Secara lebih jelas Zomato mengungkap, "Hai Khusboo, sementara biaya pajak sifatnya universal dari 5-18 persen tergantung dari makanan. Wadah pembungkus dikenakan biaya oleh pihak restoran. Untuk penjelasan lebih jelas bisa hubungi Zomato Care."
Namun Khusboo masih tidak puas dengan penjelasan tersebut. Ia kembali berkomentar kalau biaya Rs 60 untuk wadah bungkus makanan terlalu berlebihan dan tidak adil. Menurutnya, itu sudah menjadi tanggung jawab restoran untuk menyediakan wadah pembungkus, tanpa harus menagih biaya tambahan ke pengunjung.
Unggahan ini telah menarik perhatian banyak dengan para netizen yang memberi reaksi beragam.
Seorang netizen berkomentar, "Zomato pertama kali mendapat untung, dan untuk mempertahankan profitabilitas, mereka mulai membebankan biaya platform untuk pengguna yang sudah berlangganan."
Netizen lain menganggap wanita ini telah membayar banyak sekali biaya tambahan. Pertama, ia memesannya melalui aplikasi Zomato dimana harga makanannya saja sudah dinaikkan. Dari yang aslinya 35 rupee (Rp 6 ribu) bisa menjadi 45 rupee (Rp 8 ribu). Ditambah biaya wadah yang harganya setara dengan makanan.
Adapun netizen yang memintanya untuk berhenti menggunakan aplikasi Zomato. Sebab, aplikasi Zomato kerap membuat pengunjung terjebak dengan biaya yang mahal. Lebih baik langsung pesan ke restoran.
"Berhenti menggunakan Zomato. Orang-orang tidak sadar mereka terjebak. Mulai membandingkan harganya jika langsung beli di restoran, dan kamu akan sadar seberapa tinggi perbedaan tagihannya. Harga menu sudah diubah, wadah pembungkus makanan juga dikenakan biaya tambahan, ada biaya pengiriman dan ekstra pajak," ujar netizen itu.
(aqr/adr)