Hidup Hemat Selama 20 Tahun, Pria Ini Tetap Bisa Makan Enak

Sonia Basoni - detikFood

Rabu, 09 Agu 2023 14:30 WIB

Hidup Hemat Selama 20 Tahun, Pria Ini Tetap Bisa Makan Enak — Foto: NextShark

Jakarta -

Demi menghemat uang untuk pensiun di usia 50 tahun. Pria Jepang ini viral karena memangkas biaya makannya selama puluhan tahun.

Konsep frugal living, atau hidup dengan pengeluaran yang sangat hemat dan minimalis memang sedang tren. Tujuan frugal living ini biasa untuk menabung, sampai meminimalisir pengeluaran yang tak perlu. Salah satunya ketika beli atau belanja makanan.

Di Jepang, gaya hidup ini dikenal juga dengan nama minimalist lifestyle. Dilansir dari NextShark (09/08), seorang pria bernama Sato Hideaki sudah menerapkan gaya hidup ini selama 20 tahun lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuannya agar ia memiliki uang yang cukup, saat dirinya pensiun di umur 50 tahun. Kini Sato sudah berusia 45 tahun, dari hidup hematnya ini dia memiliki tabungan sebesar USD 702.000 (Rp 10,6 miliar).

Hidup Hemat Selama 20 Tahun, Pria Ini Tetap Bisa Makan Enak Foto: NextShark

Lewat Twitternya, Sato sering membagikan konten hidup hematnya. Termasuk menu makanannya sehari-hari yang terbatas, tapi tetap enak.

Dia sering makan nasi putih, lauknya acar sayur. Atau beberapa kali makan nasi dengan telur dadar, yang diimbangi dengan jus dari sayuran liar yang dipetiknya sebagai pengganti vitamin dan nutrisi.

Pola makan ini berhasil membuatnya hemat USD 652.000 (Rp 9,9 miliar), dari biaya makanannya yang dipangkas habis.

Sato tinggal di apartemen sewaan yang disubsidi perusahaan tempatnya bekerja. Karena itu dirinya hanya perlu membayar sekitar Rp 3 juta per bulannya.

Untuk belanja makanan, Sato sudah punya langganan supermarket dan membuat kartu member. Jadi setiap poin yang masuk, bisa dia gunakan lagi untuk ditukar dengan makanan gratis.

Hidup Hemat Selama 20 Tahun, Pria Ini Tetap Bisa Makan Enak Foto: NextShark

Seperti minuman berenergi, telur, roti, biskuit, keju, susu, tauge hingga tahu. Sato sering menerima mie instan, minyak goreng, dan produk mie gratis dari beberapa perusahaan, karena dia memiliki saham trading.

Lalu ia menggunakan kupon makanan dari perusahaannya untuk makan nasi dengan daging sapi, salmon panggaang, kroket hingga salad.

Ia juga tak gegabah dalam menghabiskan makanan gratis yang dia terima. Dia selalu memikirkan menu makanannya, dan berapa banyak bahan makanan yang dibutuhkan agar tetap hemat.

Walau tetap bisa makan enak, tapi ada beberapa yang dikorbankan Sato saat memulai gaya hidup ini. Dia harus merelakan hubungan asmaranya, termasuk menikah dengan mantan kekasihnya.

Meski gaya hidupnya yang super hemat ini dianggap ekstrem, atau bahkan terkesan pelit. Tapi menurut Sato ada rasa kepuasan tersendiri dari hidup sederhana seperti ini.

Tujuannya hidup hemat selama puluhan tahun, agar di masa tuanya dia tak perlu lagi bekerja dan bisa hidup dengan nyaman.