Restoran dengan konsep pelayan macho juga hadir di China. Sayangnya, sebuah restoran yang membawa konsep tersebut ditutup oleh pihak berwenang lantaran aksi-aksi tak senonoh yang dilakukan sang pelayan.
Pemilik restoran membawa konsep-konsep unik demi menarik perhatian pelanggan. Salah satunya dengan menampilkan para pria kekar dan macho sebagai pelayan.
Nantinya mereka bertugas menyambut dan memastikan pengalaman santap pengunjung istimewa. Konsep inipun diperkenalkan oleh sebuah restoran di prefektur Xishuangbanna Dai, provinsi Yunnan, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan oleh South China Morning Post (31/7), restoran bergaya macho itu beroperasi sejak April di kawasan turis. Namun sayang, restoran dipaksa tutup pada awal Juli usai viral video aksi pelayan restoran ini.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat seorang pelayan pria berpakaian seksi melontarkan kalimat sindiran. "Tidak perlu pergi ke Thailand, Anda dapat merasakan pengalaman santap di restoran model pria di sini, di Xishuangbanna," ujar pelayan itu seperti dikutip dari Beijing Youth Daily.
![]() |
Restoran itu memang mengusung unsur Thailand. Namanya "Thai Drum Thai Drum Thai Cuisine" yang mengklaim diri menghadirkan restoran macho di lantai atas.
Pria-pria tinggi dan berotot yang menggunakan tank top atau bertelanjang dada bakal menyambut pengunjung. Mereka menampilkan tarian provokatif untuk menggoda pengunjung yang sebagian besar wanita.
Tarian tersebut terlihat tak senonoh dengan aksi seperti pole dancing dan menjilat bagian tubuh yang tak seharusnya. Beberapa pelayan pria macho bahkan memberi makan pengunjung wanita dari mulut ke mulut.
Mereka lalu menyeka mulut pengunjung itu dan menawarkan pijat bahu. Menurut media lokal, anak-anak kadang menjadi bagian dari pengunjung restoran yang berarti melihat pemandangan tak senonoh ini.
Xishuangbanna sendiri menjadi kawasan populer untuk dikunjungi turis karena warisan budaya etnik Dai dan iklim tropisnya. Akhirnya kawasan ini menjadi lingkungan bisnis hiburan yang kompetitif.
Beberapa pegawai restoran mengatakan pada Beijing Youth Daily kalau bisnis restoran mereka tak terlalu baik. Jadi untuk meningkatkan jumlah pengunjung, mereka mempekerjakan para aktor untuk tampil.
"Awalnya hanya ada 6 aktor yang menampilkan tarian relatif normal. Saat pengunjung merekam aksi tersebut dan membagikan videonya ke media sosial, pemilik restoran melihatnya sebagai peluang promosi," kata seorang pegawai restoran.
![]() |
Namun apa yang dilakukan para pria macho tersebut akhirnya berlebihan hingga menampilkan pemandangan tak senonoh. Pada 26 Juli 2023, pihak berwenang setempat mengumumkan bahwa pertunjukan tersebut telah melanggar etika sosial dan menodai tradisi daerah tersebut.
Restoran itu diminta segera menghentikan operasinya. Pendapatan ilegal mereka sebanyak 10.664 yuan (Rp 22,6 juta) juga disita dan dikenakan denda tambahan 10 kali lipat dari pendapatan ilegal itu.
Seorang anggota staf dari Biro Penegakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan mengatakan kepada Beijing Youth Daily:
"Sebagai provinsi perbatasan, Yunnan telah melihat beberapa pertunjukan komersial yang konsepnya diambil dari negara asing, yang dapat menyusup ke pasar budaya di perbatasan daerah dan merusak warisan budaya tradisional nasional yang luar biasa." Ia mengatakan pertunjukkan seperti itu seharusnya ditindak tegas sejak awal.
Atas hal ini, netizen pun terbagi dalam dua pandangan. Ada yang mendukung, tapi ada pula yang mengatakan tak ada salahnya restoran seperti ini beroperasi, asalkan ada batasan umur bagi pengunjungnya.