Cold brew biasanya dibuat dari jenis biji kopi arabika atau robusta. Kandungan kafeinnya juga terbilang tinggi. Bagaimana kalau dibuat memakai kopi decaf?
Cold brew merupakan teknik menyeduh kopi yang berbeda dengan biasanya, karena menggunakan air dingin (suhu ruangan). Teknik ini membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 12-24 jam.
Jenis kopi yang digunakan bisa apapun, arabika atau robusta. Tentunya akan memiliki cita rasa yang berbeda, robusta cenderung pahit dan arabika ada sensasi asamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kedua jenis biji kopi tersebut mengandung kafein cukup tinggi. Bagaimana dengan yang intoleransi terhadap kafein? Apakah bisa diganti dengan alternatif kopi decaf?
Dilansir dari Tasting Table (26/7), ternyata cold brew juga bisa dibuat menggunakan kopi decaf. Jadi, buat kamu yang intoleransi atau alergi terhadap kafein bisa juga menikmatinya.
Cara membuat cold brew ini juga cukup mudah. Biji kopi yang telah digiling kasar direndam dengan air dingin selama minimal 12 jam. Proses perendaman yang lama menggunakan air dingin akan membuat rasanya lebih ringan dan tak terlalu pahit.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat kehalusan kopi bubuknya. Hanya gunakan kopi yang digiling kasar untuk menghindari endapan berpasir (ampas) di dasar cangkir.
Pilih biji kopi decaf yang warnanya lebih gelap. Karena, akan bertahan lebih baik selama waktu penyeduhan. Cita rasanya juga akan lebih kaya daripada dibuat dari biji kopi yang warnanya lebih terang.
![]() |
Untuk membuat cold brew tanpa kafein, gabungkan secangkir bubuk kopi (decaf) dengan empat cangkir air dingin dalam sebuah wadah. Aduk atau kocok agar tercampur.
Kemudian, tutup stoples atau tempat minum dan memasukkan ramuan kopi ke dalam lemari es selama antara 12-24 jam.
Sebelum disajikan, saring ampas kopi dengan kain katun tipis, kertas penyaring kopi, atau saringan jaring halus. Setelah itu, cold brew decaf bisa langsung dinikmati.
(yms/odi)