Sudah langganan di warung soto sejak kecil, wanita ini baru tahu ternyata daging yang dipakai untuk sotonya bukan daging sapi, melainkan daging babi. Ini kronologinya.
Lewat video TikTok @virgogirl990 (13/06/23) seorang wanita bernama Dewi menceritakan pengalaman mengejutkan dengan warung makan langganannya.
Dewi mengatakan bahwa ia merupakan langganan makan dari sebuah warung soto daging di kawasan Yogyakarta. Namun, ia baru menyadari bahwa daging yang digunakan untuk sotonya merupakan daging babi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan ajari aku sabar. Aku dari TK sampai kuliah hampir setiap akhir pekan makan soto sapi di tempat langganan yang tulisannya halal dan yang jual pun berkopiah," tulisnya di video TikTok.
"Ternyata selama ini yang aku makan adalah daging babi," lanjutnya.
1. Dagingnya Dioplos dengan Daging Babi
![]() |
Dalam video yang telah dikonfirmasi detikFood (26/06/23) Dewi menjelaskan bahwa warung soto tersebut merupakan langganan keluarganya. Bahkan sejak ia belum lahir.
"Sebenarnya itu adalah warung langganan sedari sebelum aku lahir. Keluarga aku sudah sering banget makan di situ," ujarnya.
Lebih lanjut, Dewi pun baru menyadari bahwa ternyata daging sapi yang dipakai untuk isian sotonya dioplos dengan daging babi. Kasus ini pun ramai diberitakan pada tahun 2016.
Baca Juga: Seleb TikTok Muslim Dihujat karena Sengaja Makan Babi Demi Konten
2. Daging Didapat dari Pemasok
![]() |
Dikutip dari detikNews, warung soto tersebut bernama Soto Marjuki yang berlokasi di kawasan Yogyakarta. Saat itu, ia mendapat surat teguran dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul.
Dalam surat tersebut tertulis bahwa sotonya mengandung daging babi. Marjuki sendiri mengaku tak tahu menahu karena ia hanya mendapatkan pasokan daging dari pemasok langganan.
"Saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya dikirimi daging. Katanya dari Pasar Beringharjo," ujar Marjuki seperti yang dikutip dari detikNews (22/01/16).
3. Tak Mengenali Karakteristik Daging Babi
Sementara itu, Dewi pun mengaku bahwa selama ia jadi langganan di warung soto itu, ia tak sadar karena tidak mengetahui karakteristik daging babi. Jadi, ia merasa tak ada yang berbeda.
Apalagi daging babi tersebut dioplos dengan daging sapi, sehingga Dewi tak mengenali adanya perbedaan. "Pada dasarnya gak pernah tahu gimana tekstur daging babi, rasanya dan lainnya," ujarnya.
"Makanya aku juga gak ngeh kalau itu daging babi. Apalagi dari kecil sudah makan di situ dan yaudah percaya-percaya aja," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Soto Mengandung Babi, Marjuki: Daging itu dari Pemasok Langganan
4. Warungnya Tutup
![]() |
Marjuki pun menjelaskan bahwa ia sudah menjadi langganan dari pemasok daging yang mengandung babi itu selama 8 tahun. Sementara dirinya sudah berjualan soto sejak tahun 2000.
Dari yang semula warungnya ramai, sejak kasus tersebut warungnya menjadi sepi pelanggan. Bahkan sebelumnya ia bisa menghabiskan daging sebanyak 25 kilogram per hari.
Tak lama dari kejadian tersebut, warung soto milik Marjuki tersebut pun tutup permanen. Pada saat itu, Marjuki juga langsung melakukan konsultasi dengan pemerintah setempat.
Baca Juga: Ditegur soal Kandungan Babi, Warung Soto Marjuki yang Laris itu Kini Sepi
(raf/odi)