Baru-baru ini Livy Renata menghabiskan waktu liburan ke Jepang. Ia mencoba mie soba dan belajar budaya makan mie ala orang Jepang seperti ini.
Jepang merupakan salah satu destinasi favorit banyak wisatawan. Negeri Sakura itu terkenal dengan lingkungannya yang bersih dan aman, serta banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi. Namun hal yang tidak boleh dilewatkan jika pergi ke Jepang yaitu mencicipi kuliner khasnya.
Makanan khas Jepang sangat populer di negara lain mulai dari sushi, sashimi, hingga ramen. Rasanya tak afdol jika pergi ke Jepang tanpa mencoba langsung sensasi makan makanan khas di sana. Hal ini dilakukan Livy dengan mencoba soba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen makan Livy Renata di Jepang terekam dalam video YouTube Tomohiro Yamashita Channel (16/05). Wanita 21 tahun itu bertemu temannya, Tomo yang juga teman dekat dari Youtuber Jerome Polin. Kebetulan, Tomo merupakan orang asli Jepang sehingga ia mengajak Livy dan beberapa teman lain untuk makan di sebuah restoran Jepang yang berada di dalam gedung mewah berlokasi di Roppongi, Tokyo, Jepang.
Awalnya Livy, Tomo, dan temannya yang lain berencana untuk makan unagi atau belut khas Jepang.
"Hari ini kita mau makan "unagi" kalau ada kursi kosong. Kalau ada kursi kosong ya," ucap Tomo.
Namun rupanya mereka tidak jadi makan di restoran itu karena harga yang terlalu mahal. Diketahui menu unagi termurahnya Rp 500 ribuan sementara yang paling mahal mencapai Rp 1 juta.
"Oke, tadi kita mau makan Unagi tapi...yang paling murah Rp 535.000. Mahal banget gila! Yang paling murah Rp 500 ribuan yang paling mahal 1 juta. Gila! Makanya kita cari yang lebih murah ya guys," pungkas Tomo.
Setelah mencari tempat, akhirnya mereka makan di restoran soba. Tidak disebutkan nama restorannya, namun mereka memang menawarkan berbagai macam menu soba dengan topping berbeda. Menunya unik karena setiap katanya ditulis menurun ke bawah.
Sebagai orang Jepang asli, Tomo pun membantu Livy Renata untuk memesan mie soba yang ia inginkan. Sebelumnya, pria Jepang itu juga sempat menjelaskan beberapa menu soba seperti soba dingin, soba yang standar seperti seiro dan zaru, hingga soba hangat.
Livy Renata memesan menu Ebiten Soba, sementara Tomo memesan Agemochi to Kyuoyo Kujou Nagi no Soba. Tak lama setelah dipesan, mie soba mereka datang dengan tampilan menarik.
![]() |
Untuk Ebiten Soba yang dipesan Livy, semangkuknya hanya disajikan dengan mie soba yang direndam dalam kuah berwarna coklat dan ditambah sedikit topping daun. Mie polos ini akan dinikmati dengan tempura udang.
Sementara pesanan Tomo tidak jauh berbeda. Mie soba dengan kuah bening cokelat ini dilengkapi dengan potongan daun bawang dan ada topping gorengan mochinya.
Ketika hendak dinikmati, Livy sedikit bingung dengan alat makan yang disiapkan. Gamers ini disiapkan satu buah sumpit beserta sendok besar yang mirip dengan centong namun lebih kecil.
"Kenapa ini makannya pake sendok gede?" tanya Livy kepada Tomo.
Tomo dan temannya, Erika membantu menjawab, "Ini sendok untuk sup."
![]() |
Livy lalu menaruh beberapa helai mie sobanya di dalam sendok besar itu lalu menyuapnya langsung.
"Boleh makan kayak gini?" tanya Livy.
Setelah dicoba, Livy pun menyukainya. Ia tampak tersenyum sambil menyebut, "Enak!"
Mie soba atau ramen telah menjadi makanan khas orang Jepang. Di sana, ternyata mereka punya budaya sendiri dalam menikmati semangkuk mie. Umumnya orang Jepang akan makan mienya dengan cara diseruput.
Oleh karena itu, Tomo pun bertanya kepada Livy apakah dia bisa makan mie dengan cara diseruput.
"Kamu bisa ngga makannya "sruput"?" tanya Tomo kepada Livy.
Awalnya Livy ragu karena panas, tetapi ia berusaha untuk melakukannya. Percobaan pertama gagal karena Livy tidak bisa langsung menyeruput mie. Temannya, Erika pun menunjukkan contoh yang benar. Mie soba akan diletakkan dalam sendok yang besar kemudian mie tersebut langsung diseruput habis ke mulut sampai terdengar suara 'slurp.'
Tomo memberi informasi jika semua orang Jepang pasti bisa makan mie dengan cara seruput. Entah itu mie soba atau mie ramen, pastinya orang Jepang akan menikmatinya dengan cara seperti itu.
![]() |
"Nah, Erika cara makannya benar..Kalau orang Jepang semuanya bisa kayak gini. Kalau makan ramen atau soba juga"
Sementara Livy Renata menikmati mie sobanya dengan cara digulung terlebih dahulu ke sumpit. Cara ini tidak salah, hanya saja bukan seperti budaya orang Jepang.
"Dia aja makannya digulung-gulung dulu kayak pasta," pungkas temannya, Erika.
Livy masih berusaha untuk makan dengan budaya orang Jepang. Di sela-sela itu, ia sebenarnya kurang paham dengan kata 'seruput.'
Tomo dan Erika pun menjelaskan dengan gestur arti dari seruput. Tomo lalu mengungkap, "Kalau makan mie di Jepang emang kayak gitu. Bahasa Jepangnya seruput itu 'Susuru.'"
![]() |
Ketika mereka sedang menikmati makanannya, Livy masih penasaran bagaimana bisa orang Jepang makan dengan cara diseruput.
"Bagaimana kalian memakannya dengan cara seruput?" tanya Livy kepada Tomo.
"Kita memang terlahir untuk melakukan ini (seruput). Kalau makan ramen pasti diseruput." jawabnya.
Livy mengungkap jika cara makan seperti ini akan terbilang kurang sopan di Indonesia. Beda dengan di Jepang, Tomo mengklaim jika cara seperti inilah yang justru dianggap lebih sopan oleh mereka.
![]() |
"Tapi kalau di Jepang lebih sopan kalau seruput. Kalau kita makan spaghetti Italia pasti gaboleh kayak gitu. Dan di Indonesia juga nggak sopan makan kayak gitu kan?" ujar Tomo.
Cara makan mie yang diseruput sudah menjadi hal yang lumrah bagi orang Jepang. Bahkan itu telah menjadi budaya bagi mereka dan termasuk ke dalam salah satu etiket sopan santun saat makan.
(aqr/adr)