Pelanggan ini terkejut setelah membeli nasi lauk di warung. Pasalnya nasi itu dihargai Rp 68 ribu yang dianggap sama seperti harga makanan di restoran.
Akhir-akhir ini semakin banyak warung makan atau restoran yang menaikkan harga menu makanan mereka karena beberapa faktor. Padahal makanan yang ditawarkan hanya menu-menu sederhana yang seharusnya tidak terlalu mahal.
Terlebih, makanan yang dijual di warung makan umumnya lebih murah dibandingkan harga makanan di restoran. Namun tampaknya saat ini tempat bukan lagi jadi patokan harga. Karena beberapa warung makan pinggir jalan sekalipun berani memasang harga yang mirip dengan makanan di restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, kenaikan harga ini telah memicu protes pelanggan. Pengalaman buruk yang dibagikan oleh pelanggan muncul atas dasar rasa kecewa mereka yang terpaksa mengeluarkan biaya besar sekalipun makan di warung kecil. Seperti yang belum lama dialami oleh pelanggan ini.
Melalui unggahan di media sosial, Kwan membagikan foto sepiring nasi yang ia pesan di sebuah warung kopi yang tidak disebutkan namanya, tetapi berlokasi di dekat dengan stasiun MRT, Eunos, Singapura. Pelanggan tersebut menunjukkan jika ia membeli nasi rames yang terdiri dari nasi, dua macam sayuran, dan satu potong ikan goreng berukuran sedang.
![]() |
Umumnya makanan ala 'warteg' di Singapura ini dihargai kurang lebih 3.00-4.00 SGD atau sekitar Rp 30.000 - Rp 40.000. Makanan tersebut juga sering disebut sebagai cai png atau 'ecomomy rice' karena menawarkan nasi dengan berbagai macam lauk dengan harga yang masih terjangkau.
Namun tidak dengan menu cai png yang dipesan oleh Kwan di warung ini. Kwan dibuat terkejut lantaran harga makanan sederhana itu mencapai biaya hampir 70 ribu! Dalam unggahannya, Kwan mengaku jika nasi campur yang dibeli di warung dekat stasiun MRT itu punya harga 6.20 SGD atau sekitar Rp 68.000, lapor stomp.straitimes.com (14/05).
"#Singapore 6.20 SGD nasi campur di Eunos. #Sinagporegov #pap #budget2023 silahkan berhati-hati" ucapnya di media sosial.
Dengan harga segini, Kwan merasa jika dirinya seperti makan di restoran. Faktanya ia hanya makan di sebuah warung kopi dekat stasiun kereta.
"Pesan menu sederhana cai png tapi merasa seperti duduk di restoran," lanjutnya.
Kwan bukan sekedar kecewa dengan tagihannya, melainkan juga karena warung makan itu tidak mencantumkan harga menu makanannya. Alhasil dirinya tidak bisa mengira-ngira harga menu setiap lauk yang ia pilih.
![]() |
Kwan lalu memberi tahu harga setiap makanan. Mulai dari nasi yang dihargai 1.00 SGD (Rp 11 ribu), dua pilihan sayuran seharga 3.00 SGD (Rp 33 ribu), dan ikan dengan tulang seharga 2.00 SGD (Rp 22 ribu). Plus ada tambahan biaya pelayanan yang ditagih sebesar 0.20 SGD (Rp 2 ribu).
Kejadian ini pun telah menarik perhatian banyak netizen. Sebagian besar netizen menganggap jika harganya wajar. Namun tak sedikit juga yang merasa jika beberapa menunya dijual dengan harga berlebihan.
Seperti netizen ini yang berkomentar, "Ikan untuk 2.00 SGD itu murah. Tapi sayuran untuk 2 porsi seharga 3 SGD adalah suatu penipuan. Cobalah untuk pergi ke NTUC dan beli ikan mackerel di sana dan Anda akan tahu harga aslinya. Semua sayuran itu paling maksimal dijual 1 SGD. Seharusnya ada petisi yang memungkinkan untuk dibuat peraturan bagi semua pemilik gerai untuk menunjukkan harga makanan mereka secara jelas."
"Harga yang mahal adalah sayurannya bukan ikannya," komentar netizen lain.
"6.20 SGD? Saya kemarin juga membeli makanan di tempat yang sama dan saya ditagih 7.50 SG (Rp 83 ribu) untuk ikan, brokoli, dan kentang. Sepertinya harga memang sedang naik dimana saja," ucap netizen.
Sementara tak sedikit netizen yang menyalahkan pelanggan ini karena telah protes dengan harga makanan yang sebenarnya wajar.
"Ayolah, Anda mengira ikan ini hanya dihargai 2 SGD? Harga ini sangat normal dan standar. Beberapa penjual bahkan menjual ikan dengan harga lebih tinggi sekitar SGD 3 - 6 tergantung dari ukuran dan ketebalan dagingnya, Anda bisa bertanya sebelum memesan," ucap seorang netizen.
"Ok lah, sebagian besar warung menghargai ikan yang tebal dan besar ini sebesar 5 SGD," komentar netizen lain.
(aqr/adr)