Seorang pelanggan kesal karena warung makan ini tidak memenuhi permintaan atas pesanan kwetiau miliknya. Ternyata warung itu punya alasan tersendiri.
Beberapa pelanggan punya permintaan khusus ketika membeli makanan di sebuah restoran atau warung makan. Hal ini biasanya karena mereka tidak suka dengan satu bahan tertentu atau memiliki alergi yang tidak memperbolehkannya untuk konsumsi sebuah bahan atau makanan.
Meskipun ada warung makan yang tulus melayani semua permintaan pelanggan, namun tak sedikit juga yang menolak untuk memenuhi permintaan khusus dari pelanggan. Penolakan ini seperti yang belum lama dialami oleh seorang pelanggan pria asal Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang Yuqing mengatakan kepada Shin Min Daily News jika ia sempat pergi makan di sebuah warung bernama Kway Chap yang terletak di Pusat Makanan Albert, Singapura, lapor stompstraittimes.com (03/05).
Sesampainya di warung, Yang Yuqing memesan menu andalan mereka dengan beberapa permintaan khusus. Pelanggan pria itu meminta agar menu yang disajikan tidak menggunakan daging.
Karena tidak makan daging maupun beberapa bagian lain seperti usus dan kulit babi, Yang Yuqing memilih untuk memesan empat potong tahu pok, satu fishcake, satu telur, dan dua set char kway teow yaitu varian kwetiau goreng yang dilengkapi dengan tauge, kucai, udang, telur, dan beberapa ditambah kerang.
![]() |
Namun ketika pelanggan ini memesan, warung makan ternyata menolak untuk menyajikannya. Pemilik warung makan itu mengungkap jika mereka tidak menjual menu makanan yang diminta oleh Yang Yuqing.
"Saya berbicara kepada pemilik warung jika saya ingin makanannya dua porsi, tetapi dia mengungkap bahwa mereka tidak menjualnya. Saya juga mengatakan jika saya hanya makan sendirian, tetapi dia (pemilik warung) tetap tidak ingin menjualnya," ucap tuan Yang.
Karena permintaannya ditolak, Yang Yuqing lantas bertanya langsung kepada pemilik warung alasan mereka tidak mau menyajikan makanan yang diminta olehnya. Pemilik warung pun mengungkap jika itu karena Yang Yuqing tidak memesan daging.
Padahal Yang Yuqing tetap akan membayar harga yang sama untuk menu tersebut sekalipun dia tidak disajikan tambahan daging.
Yang Yuqing menambahkan, "Saya sudah makan kway chap dari seluruh tempat di Singapura dan ini pertama kali saya menemukan sesuatu yang konyol. Masalah ini bukan tentang uang, melainkan karena sikap bosnya itu."
Ketika dihubungi oleh perwakilan Shin Min Daily News, Zhang Xiangsheng selaku pemilik warung tersebut memberikan klarifikasi.
Pemilik warung menjelaskan jika pelanggan itu telah memesan makanan dengan total tagihan $4 atau sekitar Rp 44 ribu. Total harga tersebut tentu jauh dari harga asli set makanan yang seharusnya $5 (Rp 55 ribu). Karena alasan ini, Zhang pun menolak pelanggan Yang.
![]() |
Sekalipun pelanggan tidak keberatan membayar harga normal, namun menurut Zhang hal ini tetap tidak tepat. Tampaknya pemilik warung itu tidak mau mengambil risiko terlalu besar.
Pemilik warung menjelaskan, "Pelanggan itu bilang kalau dia tidak keberatan membayar harga dari set meal, tetapi saya berpikir ini tetap tidak benar. Saya akan mengalami masa sulit jika ada orang yang komplain karena harga kway chap tanpa daging terlalu mahal."
Zhang yang sudah menjalankan bisnis ini 30 tahun lebih ini merasa jika cukup sulit baginya untuk membuat kway chap yang disesuaikan dengan selera masing-masing pelanggan. Dia juga menekankan bahwa bisnis adalah tentang persetujuan dua pihak dan tidak bisa dipaksakan.
Pemilik warung Kway Chap ini juga mengkonfirmasi bahwa selama terjadinya insiden ini, dia tidak memarahi siapapun. Zhang hanya menolak karena tidak bisa menjual makanan sesuai permintaan pelanggan itu.
(aqr/adr)