Indomie sangat populer di Nigeria, bahkan sampai membuat fan club sejak 2005. Karena kasus Indomie di Malaysia dan Taiwan, Nigeria ikut menyelidiknya.
Indomie merupakan produk mie instan asal Indoneisa. Varian paling populernya adalah Indomie goreng, namun ada juga varian berkuah seperti soto, kari ayam, hingga ayam spesial.
Kepopuleran Indomie juga tak hanya di Indonesia saja, tapi di beberapa negara termasuk Nigeria. Diketahui kalau Indomie sudah seperti produk mie instal asal Nigeria saking populernya. Bahkan, negara tersebut juga memiliki situs fanclub Indomie.
Beberapa waktu lalu, nama Indomie masuk dalam daftar mie instan yang ditarik dari peredaran di Malaysia dan Taiwan karena diduga mengandung etilen oksida, yaitu zat pemicu kanker. Dugaan ini langsung disanggah oleh pihak Indofood, pihak mereka menjamin bahwa produk Indomie aman untuk dikonsumsi.
![]() |
"Semua mi instan yang diproduksi oleh ICBP di Indonesia diproses sesuai dengan standar keamanan pangan dari Codex Standard for Instant Noodles dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI)," kata Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikFinance (5/5/2023).
Dilansir dari CNN (3/5/2023), Sebagai negara yang menyukai produk Indomie, Nigeria juga turut menyelidiki produk mie instan itu. Regulator makanan dan obat-obatan Nigeria mengatakan bahwa saat ini sedang menyelidiki Indomie setelah penarikan produk tersebut di Malaysia dan Taiwan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nigeria (NAFDAC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknnya akan mengambil tindakan cepat. Mereka akan menganalisis sampel produk, serta bumbunya. NAFDAC juga akan meneliti merek mie instan lain yang dijual ke Nigeria.
![]() |
Produk Indomie yang ditarik dari Malaysia adalah varian ayam spesial. Regulator Nigeria mengatakan kalau varian Indomie tersebut tak tersedia di sana.
"Masyarakat diberitahukan bahwa mie instan Indomie yang terlibat kasus tak terdaftar untuk dijual di Nigeria. Penting diketahui mie itu ada dalam Daftar Larangan Impor pemerintah Federal Nigeria, dan oleh karena itu tak diizinkan untuk diimpor ke Nigeria," tulis Mojisola Christianah Adeyeye, Direktur Jenderal NAFDAC.
(yms/odi)