Soto Lamongan dan Ambengan sama-sama berasal dari Jawa Timur. Keduanya sama gurih enak, tetapi masing-masing punya penggemar.
Sebagai jenis soto yang paling populer dan digemari di Indonesia. Soto ayam banyak jenisnya bahkan jumlahnya bisa mencapai puluhan, dan paling banyak berasal dari Pulau Jawa.
Menurut sejarawan kuliner, Wira Hardiansyah penyabaran soto ayam yang terbilang masif di Pulau Jawa tak lepas dari jalur pedagangan pesisir yang ada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ juga muncul varian soto ayam yang serupa tapi berbeda. Seperti soto ayam khas Lamongan, dan soto ayam Ambengan yang populer di Surabaya, Jawa Timur.
Berikut beberapa perbedaan di antara soto ayam Lamongan dan Ambengan.
1. Berbeda Daerah
![]() |
Kepada detikFood (04/05), Wira Hardiansyah menjelaskan bahwa perbedaan yang paling mendasar dari soto ayam khas Lamongan dan Ambengan ini terletak dari daerahnya.
"Secara keseluruhan soto ayam dari Lamongan dan Ambengan ini mirip. Karena sama-sama menggunakan daging ayam dan koya. Namun yang membedakannya adalah asal daerahnya," ungkap Wira.
"Soto Ambengan kan sebenarnya hanya dari nama jalan ya. Kalau zaman dulu, nama jalan bisa jadi pelopor di tempat itu, dan berkembang ke mana-mana," sambungnya.
2. Soto Ambengan Kembaran Soto Lamongan
![]() |
Sama-sama menggunakan daging ayam dan koya. Soto Ambengan dan Soto Lamongan memang tidak ada bedanya. Bisa dibilang Soto Ambengan terinspirasi dari Soto Lamongan yang eksis lebih dulu.
"Berbeda dengan Soto Lamongan. Soto Ambengan itu dasarnya berawal dari Soto Lamongan. Karena Ambengan itu hanya nama jalan di Surabaya. Cuma karena dulu banyak penjual soto di Jalan Ambengan, maka terciptalah sebutan nama Soto Ambengan," tuturnya.
"Kedua soto ini pakemnya pakai koya dan daging ayam. Karena kalau kita membicarakan komposisi dan resep jatohnya itu selera. Setiap orang punya racikan soto yang berbeda-beda," sambung Wira.
3. Soto Ambengan Dipopulerkan Pak Sadi
![]() |
"Kalau soto Lamongan kan memang terkenal sejak dulu. Tapi kalau Soto Ambengan ini dulu dipopulerkan oleh Pak Sadi yang berjualan soto di Jalan Ambengan, Surabaya," ungkap Wira.
Karena Pak Sadi berhasil menjual soto ayam dengan rasa yang enak dan cocok di lidah orang-orang. Usaha soto ini berkembang menjadi kuliner legendaris. Dari sini banyak orang yang meniru berjualan soto ayam di Jalan Ambengan. Sehingga tercetus lah sebutan Soto Ambengan.
"Bahkan di Jakarta, ada yang bilang soto Ambengan itu namanya soto Surabaya. Itu sah-sah saja, karena soto Ambengan sendiri pakai nama jalan di Surabaya, bukan nama makanan," lanjut Wira.
4. Soto Lamongan Lebih Terkenal
![]() |
Kalau Soto Ambengan dipopulerkan Pak Sadi yang kini cabang Soto Ambengan Pak Sadi ada di mana-mana. Lain halnya dengan Soto Lamongan, yang diperkenalkan oleh para perantau asal Lamongan, Jawa Timur yang berjualan di berbagai kota di Indonesia.
"Kenapa daerah Lamongan terkenal sebagai kota soto? Karena banyak orang-orang Lamongan yang merantau dan berjualan soto. Makanya jadi signature, bahwa Lamongan itu kota penghasil soto," sambung Wira yang juga berprofesi sebagai travelling chef.
Jumlah pedagang soto Lamongan juga lebih banyak ketimbang soto Ambengan. Soto Lamongan biasanya dijual bersamaan dengan pecel ayam dan pecel lele, bisa dengan mudah ditemukan di pinggir jalan.
"Beda dengan soto lain. Contoh Soto Bandung atau Soto Makassar, susah ditemukan di pinggir jalan. Tapi kalau Soto Lamongan, istilahnya di setiap gang ada. Mirip seperti rumah makan Padang," pungkas Wira.
Walau mirip penggemar Soto Ambengan dan Soto Lamongan tetap ada segmentasinya masing-masing. Jadi yang mana favoritmu?