Hotel ini dikecam banyak orang karena produk minuman fermentasi yang mereka buat. Menggunakan bakteri dari tangan para pegawai yang ada di sana.
Minuman fermentasi memang bukan hal yang baru, tapi jika diolah secara asal-asalan tentu saja bisa berbahaya untuk kesehatan, bahkan menyebabkan penyakit tubuh.
Seperti produk minuman berfermentasi yang diproduksi oleh AWA Nishiizu Hotel di Numazu, Prefektur Shizuoka, Jepang. Hotel ini mendapatkan kecaman dari banyak orang, karena melanggar aturan kebersihan dan membahayakan kesehatan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Oddity Central (02/05), kasus ini dimulai setelah program televisi Beat Takeshi, menunjukkan bahwa minuman kesehatan sedang ngetren di Jepang. Salah satunya minuman kesehatan yang dijual di kafe hotel yang ada di Shizuoka.
Acara tersebut menunjukkan botol minuman plastik ukuran besar yang jadi tempat penyimpanan minuman tersebut. Minuman itu dibuat dari sirup, campuran jeruk mandarin dan gula. Namun yang membuatnya beda adalah proses fermentasinya, yang ternyata pakai bakteri dari tangan pegawainya.
![]() |
"Ini merupakan sirup homemade yang mengandung enzim, dari proses fermentasi jeruk mandarin. Karena fermentasinya menggunakan bakteri yang berasal dari jamur di tang Anda. Jadi Anda perlu memasukkan tangan ke dalam minuman dan mengaduknya," ungkap salah satu pegawai hotel AWA Nishiizu ketika diwawancarai.
Ia pun menunjukkan proses tangannya mengaduk minuman tersebut. Lengkap dengan tambahan air dan sedikit soda untuk menciptakan minuman ini, yang wajib dikonsumsi 15 menit sebelum mandi untuk efek detoksifikasi tubuh.
Bahkan ada juga testimoni dari tamu hotel yang mengaku rasa minuman ini manis enak. Karena acara ini lah, banyak orang yang mengecam hotel AWA Nishiizu, dan menuduh mereka membahayakan kesehatan konsumen yang meminum minuman itu.
"Ada Staphylococcus aureus dan bakteri lain yang biasanya hidup di tangan Anda, dan bisa menyebabkan keracunan makanan," tulis seorang pengguna Twitter yang khawatir.
![]() |
Begitu berita tentang minuman kontroversial tersebut mulai menyebar di media sosial. Pihak Takeya Ryokan, selaku perusahaan yang mengoperasikan Hotel AWA Nishiizu, langsung mengeluarkan permintaan maaf ke publik dan mengumumkan bahwa minuman itu tidak akan dijual lagi dari semua hotel yang mereka kelola.
"Kami sangat menyayangkan situasi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan kami tentang proses fermentasi," bunyi pernyataan itu. Seraya menambahkan bahwa kafe yang ada di hotel tersebut akan segera menjalani pemeriksaan kesehatan dan kebersihan.
(sob/odi)