Soto Ayam Nusantara

Mencari Jejak Soto Ayam yang Berakar dari Kuliner China

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 04 Mei 2023 10:30 WIB
Foto: Visual/Archive/Site News
Jakarta -

Soto ayam jadi sajian Nusantara yang populer di Indonesia. Tapi ternyata popularitas soto ayam tak lepas dari pengaruh kuliner China yang ada sejak dulu di Indonesia.

Membicarakan soto pasti lah yang paling identik ada soto ayam yang lekat dengan kuliner Indonesia. Walau soto ayam memang berasal dari Indonesia, tapi menurut sejarawan kuliner, Wira Hardiansyah, mengungkap soto ayam ini memiliki pengaruh dari kuliner Tionghoa atau China.

"Dalam satu mangkok soto biasanya terdiri dari komponen karbohidrat, protein hewani, nabati, mineral serta vitamin. Jadi dalam satu porsi soto itu sudah menjadi hidangan yang komplet," jelas Wira ke detikFood (03/05).

Jika ditanya asal usul soto terutama soto ayam. Wira mengungkapkan bahwa memang ada pengaruh kuliner China yang bisa ditemukan di dalam semangkuk soto, tapi ada juga beberapa pengaruh lainnya mulai dari segi budaya hingga sisi ekonomi warga Indonesia pada masa itu.

Berikut beberapa uraian seputar perkembangan soto ayam di Indonesia, dan kaitannya dengan sentuhan kuliner China.

1. Pengaruh Kuliner China

Mencari Jejak Soto Ayam yang Berakar dari Kuliner China Foto: Archive/Visual/Site News

"Mengenai asal muasal soto, menurut saya mungkin memang soto itu terinspirasi dari kuliner China ya. Tapi makanan China itu bumbu atau rempahnya kurang terasa, berbeda dengan soto yang rasa akan bumbunya itu kuat sekali," ungkap Wira.

Pengaruh kuliner China dalam soto, menurut Wira sendiri lebih condong ke arah penyajian, hingga segi nama.

"Nama soto itu berasal dari bahasa China (Hokkian) Cau Do atau Jao To, artinya rumput dan jeroan. Rumput ini mungkin dulu diartikan sebagai rempah-rempah. Sementara ada ahli yang menyebutkan bahwa jeroan yang digunakan di sini adalah jeroan dari B2," sambungnya. Namun Wira menambahkan bahwa sejarah ini perlu digali atau dikaji lebih dalam lagi.

2. Soto dan Budaya Pesisir di Masa Lampau

Mencari Jejak Soto Ayam yang Berakar dari Kuliner China Foto: Visual/Archive/Site News

"Yang perlu di garis bawahi adalah soto ini berawal dari pesisir. Pintu gerbangnya itu dari kota Semarang, Surabaya, dan Jakarta atau Batavia kalau tidak salah. Itu adalah pusat perdagangan zaman dulu untuk orang-orang China," tuturnya.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya soto yang berasal dari Pulau Jawa yang jumlahnya bisa mencapai puluhan.

"Meski soto bisa dibilang awalnya diperkenalkan di Semarang, tapi justru di Semarang kuliner sotonya kurang populer. Namun kuliner pecinan (peranakan) banyak ditemukan di sana. Berbanding terbalik dengan kota Surabaya, yang terkenal dengan kuliner soto Ambengannya," sambungnya.

3. Pengaruh Kuliner dari India hingga Arab

Soto Ayam. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Karena memang soto ini merupakan kuliner pesisir yang diperkenalkan oleh para pedagang. Tentunya tak hanya pengaruh kuliner China yang bisa ditemukan dalam semangkuk soto. Ada pengaruh negara lain seperti India hingga Arab.

"Jelas dalam semangkuk soto itu ada banyak pengaruh kuliner dari Arab hingga India. Karena dulu ada pertukaran rempah-rempah, seperti bawang hingga cabai. Namun untuk pengaruh Eropa dalam soto sendiri sebenarnya kurang ya," jelasnya.

Karena soto sendiri cikal bakalnya sudah ada sejak abad ke-15, jauh sebelum bangsa Eropa sampai di Indonesia.

"Mungkin pengaruh Eropa pada soto itu lebih ke hiasan saja ya. Misalnya pengaruh soto menggunakan jeroan karena dulu orang Belanda tidak makan jeroan, sehingga orang Indonesia memanfaatkannya. Lalu ada juga soto yang kuahnya pakai susu, jadi hanya hiasan saja tidak ada andil besar dalam perkembangan soto," ungkap Wira.



Simak Video "Sensasi Menjajal Malatang, Makanan Asal China dengan Rempah Melimpah"

(sob/sob)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork