Olahan Beras Khas 6 Negara di Asia, Ada yang Jadi Dessert!

Olahan Beras Khas 6 Negara di Asia, Ada yang Jadi Dessert!

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Minggu, 16 Apr 2023 17:00 WIB
Mango Sticky Rice
Foto: Semua Bisa Masak TransTV
Jakarta -

Beras adalah bahan makanan pokok di banyak negara Asia. Olahan beras tak hanya nasi putih, tapi juga olahan unik di 6 negara Asia ini. Ada apa saja ya?

Banyak penduduk di negara Asia menjadikan beras sebagai bahan makanan sehari-hari mereka. Olahan beras pun terbatas pada nasi putih saja sebagai 'teman' makan lauk, tapi juga dijadikan bubur hingga pendamping mangga.

Perbedaan cara masak dan budaya sejarah di sebuah negara bisa menjadikan olahan beras tersebut begitu unik. Ini dia olahan beras khas 6 negara di Asia seperti dikutip dari Next Shark (15/4):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jepang

Jepang punya sejarah panjang dengan beras. Salah satu jenis beras populer di sana, Koshihikari yang dikembangkan setelah Perang Dunia II. Beras berbulir pendek ini punya tekstur lengket dan pulen. Rasanya manis dan digemari di penjuru negeri.

Untuk mendapat tekstur beras yang maksimal pulennya, ada teknik mengolah beras Jepang. Mulai dari merendam beras 30 menit sebelum dimasak hingga menambahkan 10-20% lebih banyak air dari perbandingan 1:1 antara beras dan air. Lalu biarkan 10 menit setelah matang. Aduk-aduk untuk menghilangkan kelebihan air.

ADVERTISEMENT

2. China

Bubur Sudah Dinikmati di China 3000 Tahun Lalu Kini Populer di DuniaFoto: Getty Images/iStockphoto/Amarita

Di China, beras pernah dinobatkan sebagai barang yang lebih berharga dibanding mutiara atau permata. Karakter huruf China untuk beras, 米 (mǐ), adalah fondasi untuk karakter 氣 (qì) atau energi vital. Ini menekankan betapa pentingnya beras dalam budaya China.

Metode memasak beras di China mirip dengan di Jepang karena mereka punya beras pulen. Beras kemudian banyak diolah menjadi bubur nasi yang populer sebagai menu sarapan atau disantap ketika sedang tak enak badan.

3. Korea

Di Korea, beras merupakan komoditas langka hingga tahun 1960-an. Hal ini dipengaruhi kondisi saat Perang Dunia II dan Perang Korea. Saat itu, sebagian besar produksi beras di Korea dikirim ke Jepang.

Orang Korea pun bergantung pada bijian lain sebagai pengganti untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Karenanya sampai sekarang, banyak orang Korea masih lebih suka makan japgok-bap, campuran nasi dengan aneka bijian seperti kacang, millet, dan sorgum.

Dalam bahasa Korea, nasi disebut "bap". Biasanya disajikan bersama aneka menu pelengkap (banchan). Ada juga bibimbap, olahan "nasi campur" dengan paduan sayuran, daging, telur, dan gochujang.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. India

Resep Nasi Biryani KambingFoto: Dok. Maya Dini

India adalah produsen beras terbesar di dunia setelah China. Di sini ada varietas beras putih dan cokelat. Banyak orang India menyukai nasi karena diasosiasikan dengan kesuburan dan manfaat sehat dari generasi ke generasi.

Jenis beras terkenal di sana, basmati dari utara India. Basmati, yang berarti harum atau wangi, terkenal secara internasional karena cocok dipadukan dengan rempah-rempah seperti kunyit, kapulaga, dan kayu manis. Lalu dari bagian Selatan ada beras ukuran medium yang lebih lengket.

5. Thailand

Di Thailand, beras secara tradisional dibudidayakan di area sekitar sungai Chao Praya yang mengalir sepanjang Bangkok hingga Teluk Thailand. Namun saat ini, sebagian besar beras Thailand ditanam di wilayah timur laut.

Beras Thailand yang paling terkenal adalah Hom Mali, atau dikenal juga sebagai jasmine rice. Untuk memasaknya, 1,5 gelas air digunakan untuk setiap cangkir beras, mirip dengan perbandingan air untuk masak basmati.

Thailand juga punya beras ketan dari bagian utara. Teksturnya yang lengket ini mudah dimakan dengan tangan. Beras ketan Thailand menjadi paduan populer untuk dessert mangga terkenal di sana, mango sticky rice.

6. Filipina

Apakah Beras Perlu Dicuci Sebelum Dimasak? Ini Kata PakarFoto: Getty Images/iStockphoto/Yuuji

Selama ribuan tahun, beras memainkan peran penting dalam budaya Filipina. Di sana ada sawah-sawah terasering Banaue yang sudah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.

Filipina juga merupakan pengimpor beras terbesar keempat di dunia. Dalam bahasa Filipina, ada nama berbeda untuk beras yang mengacu pada tahapannya. "Palay" mengacu pada beras yang belum dipanen, "bigas" adalah beras mentah, dan "kanin" adalah nasi yang sudah dimasak.

Nasi di Filipina biasanya disajikan dengan beragam hidangan pendamping yang disebut ulam. Jenisnya ada daging, ikan, hingga beragam sayuran.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Isian Unik Nasi Bakar di Jakarta Utara"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

Hide Ads