Membuat kue tidak seperti memasak makanan biasa. Banyak hal yang harus diukur secara tepat. Agar tak gagal, hindari kesalahan fatal ini saat membuat kue.
Tak terasa Idul Fitri sudah tinggal menghitung hari. Banyak orang yang mulai berlomba-lomba membuat kue kering andalan mereka untuk disuguhkan kepada tamu yang datang ke rumah.
Selain memesan atau membeli kue, membuat kue lebaran untuk suguhan di rumah sendiri juga tak ada salahnya. Tetapi bagi pemula yang baru belajar membuat kue sebaiknya perhatikan langkah-langkah membuat kue yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata ada beberapa kesalahan fatal yang seringkali dilakukan saat membuat kue dan membuat hasilnya gagal. Agar tak melakukannya, simak kesalahan membuat kue yang harus dihindari jika ingin hasil kue lebaran maksimal enaknya.
Berikut ini 7 kesalahan fatal saat membuat kue menurut Quebrada Baking:
![]() |
1. Suhu oven tidak tepat
Membuat kue sangat mengandalkan suhu oven yang tepat. Banyak orang yang seringkali akan memanaskan oven mereka sebelum membuat adonan tetapi tidak memeriksanya kembali saat akan memasukkan adonan.
Cara terbaik untuk memeriksa suhu oven adalah dengan menggunakan termometer agar mendapatkan suhu yang tepat. Terkadang beberapa oven tidak memiliki pengatur suhu yang presisi.
2. Takaran yang tidak sesuai
Berbeda dengan memasak makanan lainnya, membuat kue membutuhkan ketepatan yang akurat. Takaran seluruh bahan-bahannya harus dilakukan dengan akurat dan tidak boleh beda sedikit pun.
Takaran bahan yang berbeda akan menghasilkan kue yang juga sangat berbeda jauh dengan yang diharapkan. Ketidaktepatan saat mengukur bahan-bahan ini seringkali menjadi kesalahan yang paling banyak dilakukan.
3. Terlalu sering mengecek
Kekhawatiran kue akan gosong atau kurang matang pasti dialami saat membuat kue. Maka tidak sedikit orang-orang yang ketika membuat kue akan terus memeriksa kue mereka saat dipanggang. terutama bagi pemula.
Faktanya, kue yang terlalu sering dicek kematangannya saat dipanggang justru akan berpeluang besar untuk gagal. Hal ini lantaran penurunan suhu yang tajam saat pintu oven dibuka untuk memeriksa kematangan kue.
Kesalahan saat membuat kue lainnya ada pada halaman berikutnya.
4. Kondisi bahan yang tidak tepat
Selain harus diukur dan ditakar secara presisi, bahan-bahan pembuat kue juga harus berada pada suhu yang tepat. Ada beberapa bahan yang ternyata begitu sensitif terhadap suhu sehingga tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Bahan-bahan yang paling sering dianjurkan digunakan pada suhu tertentu misalnya seperti mentega pada suhu ruang atau telur yang tidak boleh digunakan dalam keadaan dingin. Kesalahan ini juga menjadi salah satu yang paling sering dilakukan pemula.
5. Adonan kurang mengembang
Mengembangnya adonan kue seolah menjadi penentu awal apakah kue akan berhasil dan matang dengan sempurna atau justru gagal. Mengembangnya sebuah kue dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Selain takaran yang kurang tepat atau kesalahan saat mencampur adonan, penggunaan ragi atau bahan pengembang juga memiliki pengaruh besar. Ragi yang sudah mati atau kadaluarsa tidak akan membantu pengembangan adonan dengan baik.
![]() |
6. Mengenali oven yang digunakan
Walaupun menggunakan oven dengan merek dan jenis yang sama, beberapa orang bisa saja mendapatkan hasil yang berbeda. Hal ini lantaran setiap oven memiliki karakteristiknya masing-masing.
Gelombang panas yang disalurkan antara satu oven dengan yang lainnya berbeda dan juga berpengaruh besar pada kue yang dihasilkan. Sebaiknya lakukan percobaan dengan adonan yang lebih sedikit dan berusaha mengenali oven yang digunakan agar tak gagal saat membuat dalam takaran yang lebih banyak.
7. Kesalahan saat membuat adonan
Bagi para pemula membuat kue memang cukup susah. Kurang mengembang, terlalu mengembang atau adonan yang belum tercampur rata cukup sulit dikenal jika tidak terbiasa membuat kue.
Ternyata waktu yang digunakan untuk mengocok adonan kue juga dapat membuat sebuah kue dapat menjadi berhasil atau gagal. Adonan kue tidak boleh diaduk terlalu lama atau terlalu sebentar agar hasilnya maksimal dan tidak keras maupun gagal.
(dfl/odi)