Selain Rendang Sapi, 4 Varian Rendang Payakumbuh Ini Bisa Jadi Stok Lauk Sahur

Bulan ramadan masih panjang, sebaiknya punya stok lauk kering praktis. Seperti varian rendang khas Payakumbuh, yang rasanya enak dan tak bikin bosan.

Selama bulan ramadan berlangsung, biasanya orang-orang sudah menyimpan stok lauk kering seperti kentang mustofa, sambal kemasan hingga aneka keripik untuk penambah lauk makan.

Selain lauk kering populer, jenis rendang kering pun bisa distok untuk lauk ketika sahur yang praktis, kaya rempah dan pastinya bikin nagih.

Banyak jenis rendang asli diproduksi dari Payakumbuh, Sumatra Barat yang terkenal sebagai kampung rendang. Tapi beberapa varian lainnya bisa juga dibeli lewat toko online.

Berikut empat rekomendasi varian rendang kering yang unik dan enak untuk stok lauk sahur.

1. Rendang Ubi

Selain Rendang Sapi, 4 Varian Rendang Payakumbuh Ini Bisa Jadi Stok Lauk Sahur Foto: detikFood

Mau stok lauk kering tapi bosan jika kering kentang saja? Bisa coba alternatif baru yaitu rendang ubi. Rendang ubi ini merupakan salah satu varian rendang kemasan yang paling laris manis di Payakumbuh.

Untuk rasa bumbunya tak kalah dengan rendang daging. Bedanya tekstur ubi sudah dalam bentuk kering, jadi lebih kriuk renyah dan awet. Mau dijadikan camilan atau teman makan nasi pun bisa.

Serpihan bumbu rendangnya juga enak dan tidak terlalu asin. Harganya tentu lebih murah, kisaran dari Rp 25.000 dan bisa tahan sampai berbulan-bulan.

2. Rendang Jengkol

Selain Rendang Sapi, 4 Varian Rendang Payakumbuh Ini Bisa Jadi Stok Lauk Sahur Foto: detikFood

Rendang jengkol jadi salah satu yang dicari banyak orang ketika berada di kota Payakumbuh. Bumbunya sama seperti rendang pada umumnya, sama-sama menggunakan santan kental, lengkuas hingga cabai.

Bedanya dengan rendang ubi, rendang jengkol ini teksturnya lebih empuk dan tak bau sama sekali karena sudah melalui proses masak yang lama. Setelah rendang jengkol dibuka, sebaiknya dihangatkan dulu sebentar di atas wajan dengan api kecil, agar rasanya lebih mantap.

Harganya memang lebih mahal dari angka Rp 55.000 per kemasan, tapi bisa dijadikan stok lauk.