Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin Tokyo

Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin Tokyo

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 31 Mar 2023 13:00 WIB
Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin Tokyo
Foto: David McElhinney/Insider
Jakarta -

Tak semua menu restoran berbintang Michelin dibanderol selangit. Ramen di resto sederhana ini dijual relatif terjangkau, hanya Rp 170 ribu per mangkuk. Cita rasanya dipuji istimewa!

Restoran berbintang Michelin selalu menarik perhatian foodies lantaran kualitas menu dan pelayanannya jempolan. Terbagi dalam 4 kategori yaitu Bib Gourmand, bintang 1, 2, dan 3, restoran yang berhasil meraih predikat bergengsi ini kerap viral.

Salah satunya Chukasoba Ginza Hachigou di Ginza, Chuo-ku, Tokyo. Restoran ramen ini meraih bintang 1 Michelin dan selalu diantre pengunjung sejak dibuka pukul 11 siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Hachigou berarti 'delapan-lima'. Ini merepresentasikan luas ruangan restoran yaitu 8 tsubo kali 5 tsubo. Tsubo merupakan satuan unit ukuran ruang di Jepang yang berarti 35.58 kaki persegi.

Restoran ini hanya dapat menampung 6 pengunjung dalam sekali waktu makan. Tak ayal waktu tunggu untuk santap di sini bisa menjadi sangat lama.

ADVERTISEMENT
Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin Tokyo Chukasoba Ginza Hachigou di Ginza, Chuo-ku, Tokyo hanya dapat menampung 6 pengunjung. Foto: David McElhinney/Insider

Meski begitu, kenikmatan ramen buatan resto berbintang Michelin rupanya mengundang penasaran reporter Insider, David McElhinney. Ia menceritakan pengalamannya antre lama hingga berhasil menyantap semangkuk ramen nikmat ini (28/3).

David berkunjung bulan Februari ketika cuaca sedang dingin. Ia tiba pukul 11.15, yaitu 15 menit usai restoran dibuka. Ternyata antreannya sudah sangat panjang. Ada sekitar 30-40 orang di depannya.

Tampak ada pengumuman soal aturan antre dimana tidak boleh duduk, merokok, atau melompati antrean. Pegawai restoran juga berkala mengecek antrean untuk memastikan hanya ada 1 jalur.

Setelah 30 menit antre, David diberi tahu pegawai kalau kisaran waktu tunggunya sekitar 2 hingga 3 jam. Estimasi tersebut rupanya tepat.

Ramen dengan kaldu istimewa racikan chef Matsumura

Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin TokyoAntrean panjang kerap terlihat di Chukasoba Ginza Hachigou di Ginza, Chuo-ku, Tokyo. Foto: David McElhinney/Insider

Layaknya mayoritas restoran ramen di Jepang, pembelian menu di sini via vending machine. Jika pelanggan bukan orang Jepang, nantinya ada pegawai yang bantu menerjemahkan bahasa instruksi via ponsel mereka.

Menyoal menu, Chukasoba Ginza Hachigou hanya menawarkan 3 jenis yaitu Chuka Soba, Ajitama Chuka Soba, dan Chashu Chuka Soba. Ketiganya dibuat dengan kaldu yang sama, namun dibedakan dari toppingnya.

Kaldu tersebut merupakan karya Yasufumi Matsumura, chef pemilik Chukasoba Ginza Hachigou. Ia memadukan elemen Jepang dan Barat dalam kaldu ramen buatannya.

Bahan yang dipakai antara lain kombu, jamur shiitake kering, tomat kering, uncured ham, ayam free-range, dan bebek. Untuk diketahui, chef Matsumura punya pengalaman membuat masakan Prancis.

Menu Chuka Soba adalah menu original dimana ramen tidak diberi topping apapun. Lalu Ajitama Chuka Soba menggunakan telur rebus dan Chashu Chuka Soba berisi telur rebus dan irisan chashu babi. Harga menu termahal adalah 1.500 yen atau sekitar Rp 170 ribu.

Kenikmatan semangkuk ramen Chashu Chuka Soba

Hanya Rp 170 Ribu! Ini Keistimewaan Ramen di Resto Michelin TokyoMenu ramen bertopping lengkap dibanderol sekitar Rp 170 ribu per porsi. Foto: David McElhinney/Insider

Usai antre 2,5 jam, akhirnya David bisa santap ramen di tempat. Begitu masuk, ia mendapati ruangan bersantapnya sangat kecil. Interiornya sedikit lebih mewah dibanding restoran ramen lain.

Hanya saja menurut David, suasananya sangat formal dan kaku. Ia tidak mendapati suara apapun selain kesibukan orang-orang menyiapkan dan menyeruput ramen.

Soal rasa, menurut David kaldunya lebih ringan dibanding tonkotsu (kaldu tulang babi) atau miso-butter yang merupakan kaldu ramen populer di Jepang. "Rasanya yang kaya umami meledak di langit-langit mulut saya, tetapi masih terjejak lembut," kata David mendeskripsikan.

Uniknya, Matsumura tidak menggunakan tare sebagai bahan kaldu ramen buatannya. Padahal tare sejak lama disebut orang Jepang sebagai kunci kelezatan rasa ramen. Tare sendiri menggabungkan kecap asin, mirin, dan gula.

Chashu alias pork belly yang jadi topping menu Chashu Chuka Soba dinilai David sangat empuk. Penambahan merica di atas ramen juga merupakan sentuhan sempurna karena berpadu enak dengan gurih alaminya kaldu ramen.

Tak ketinggalan, David memuji kelezatan telur rebus yang jadi pelengkap ramen. Ia bilang teksturnya empuk, halus, dan kaya rasa terutama bagian kuning telurnya yang seolah menyebar ke seluruh penjuru mulut. Oh ya, ramen ini juga dilengkapi rebung (menma) dan irisan daun bawang.

(adr/odi)

Hide Ads