3. Etika Menyajikan Qahwa
Qahwa tidak disajikan di meja layaknya suguhan tamu pada umumnya. Penyajian qahwa juga tidak bersifat self-service. Qahwa harus disajikan langsung, dituangkan oleh tuan rumah kepada tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang menyajikan qahwa disebut muqahwi. Qahwa kemudian ditampung dalam dallah, teko khas yang memiliki corong panjang dan melengkung seperti paruh burung.
Saat menyajikan qahwa, muqahwi memegang dallah dan menuangkan qahwa menggunakan tangan kiri. Sementara tangan kanannya memegang 3-5 gelas berukuran mini tanpa gagang atau yang disebut finjaan.
"Qahwa harus disajikan panas-panas. Karena tidak ada gagangnya, qahwa disajikan setengah gelas, agar tangan kita bisa memegang bagian atas cangkirnya," ujar Al-Shammari.
Baca Juga: Menikmati Angus Beef Tenderloin Steak Sajian Maskapai Terbaik Dunia
4. Orang Lebih Tua Harus Disajikan Qahwa Lebih Dulu
![]() |
Etika menyajikan qahwa juga dilihat dari usia tamu. Orang yang lebih tua atau yang mendapatkan kehormatan akan disajikan lebih dulu, baru kemudian yang muda.
Al-Shammari mengatakan bahwa biasanya orang yang muda akan membantu muqahwi untuk menyajikan qahwa kepada yang lebih tua. Selain itu, cara penyajiannya juga dilakukan dari yang duduk paling kanan baru ke kiri.
Muqahwi harus tetap berisi sampai semua tamu selesai dan mengembalikan gelas bekas minum qahwa kepadanya.
5. Etika Menikmati Qahwa
Tak hanya saat menyajikan, bagi tamu saat menikmati qahwa pun ada etikanya tersendiri. Pertama, tamu harus bersedia dituangkan qahwa baik mau ataupun tidak.
Ini sebagai bentuk kedermawanan tuan rumah. Jika tamu menolak, tamu dianggap tidak sopan. Bagi tamu yang suka bisa langsung minum qahwa. Namun yang tidak suka, cukup meletakkan gelas berisi qahwa di sampingnya.
Kemudian, tamu tidak boleh menikmati qahwa lebih dari tiga kali. Meskipun tuan rumah bersedia menuangkan qahwa, tetapi minum qahwa cangkir ke-4 dan seterusnya dianggap tidak sopan.
Ketika tamu ingin menambah dituangkan qahwa, cukup berikan kode dengan menyodorkan gelas ke muqahwi. Jika merasa cukup, tamu bisa memberi kode dengan menyodorkan gelas sambil digoyang-goyangkan dengan pelan.
Jika ingin mempelajari lebih lanjut mengenai kebudayaan dan tradisi Qatar bisa mengunjungi Embrace Doha. Selain belajar tradisi minum kopi, pengunjung juga diajarkan cara bertamu ala orang Arab hingga berkesempatan belajar mengenai pakaian adat mereka.
Baca Juga: Puasa Ramadan Masyarakat Qatar, Ada Takjil Kurma dan Restoran Tetap Buka
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/raf)