Aksi seorang pelayan di warung makan ini telah menimbulkan protes. Pasalnya, pelanggan minta mangkuk kosong tidak dikabulkan. Ini kronologinya.
Tidak semua sikap yang dilakukan oleh pelayan restoran bisa diterima baik oleh pelanggan. Meskipun melayani pelanggan merupakan tugas utama mereka, namun ada beberapa pelanggan yang kerap mengabaikan. Seperti pelayan di warung makan ini yang belum lama diprotes pelanggan.
Dalam unggahan di akun Facebook, pemilik warung makan Foo Choong Lim menceritakan suatu kejadian yang terjadi di gerainya, karena ulah seorang pegawainya. Kejadian menghebohkan ini bukan terjadi di gerai pusat melainkan terjadi di salah satu gerainya yang menjual makanan penutup di pusat jajanan di Ang Mo Kio, lapor mothership.sg (13/03).
Pada unggahannya, pemilik yang bernama Foo mengungkap jika hal ini bermula ketika ada seorang pelanggan wanita yang memesan dua mangkuk makanan penutup seharga S$3,60 atau sekitar Rp 41 ribu.
Namun rupanya wanita ini datang dengan beberapa teman termasuk pria dan wanita. Oleh karena itu, pelanggan tersebut meminta satu mangkuk tambahan. Dirinya juga mengambil banyak sendok sekali pakai.
Tidak lama kemudian, salah satu temannya datang kembali ke warung makan ini untuk meminta empat mangkuk tambahan. Namun seorang pelayan yang ditugaskan oleh Foo untuk menjaga warung makan itu menolak untuk memberikan mangkuk kosong yang diminta.
Pasalnya, pelayan tersebut menyebut jika mereka hanya punya persediaan mangkuk dan sendok terbatas. Sebagai gantinya, pelayan menawarkan pilihan lain berupa mangkuk kosong yang biasa digunakan untuk dibawa pulang. Tetapi pelanggan harus membayarnya sebesar S$0,20 atau sekitar Rp 2.000-an per mangkuk.
Mendengar opsi tersebut, kelompok pelanggan ini tampaknya tidak menyukainya. Akhirnya kelompok tersebut diduga mulai meneriaki pelayan itu.
![]() |
Menurut kesaksiannya kepada Foo, sekelompok pelanggan yang telah berusia 30 tahun ini berdiri di depan warung dan berteriak kepada pelayan ini sampai beberapa menit.
"Tidak ada yang menjalankan bisnis seperti ini," pungkas kelompok pelanggan itu.
Sekelompok pelanggan itu bahkan meminta nomor kontak penanggung jawab dan juga Foo. Ketika mereka melaporkan aksi pelayan ini, menurut Foo ia mendengar versi yang diputarbalikkan dari insiden tersebut.
Foo juga mengungkap jika pelanggan mengancam akan membuat lapaknya menjadi viral di media sosial. Masalah ini rupanya bukan hanya berdampak pada pelayan, melainkan juga sampai ke bisnis restoran tersebut.
Oleh karena itu, unggahan yang dilakukan oleh Foo menjelaskan kesulitan yang mereka alami sebagai seorang penjaja kaki lima. Salah satu gerainya memang memiliki ruang terbatas untuk menyimpan mangkuk dan sendok.
Bahkan mereka tidak sempat mencuci piring kotor karena waktu luang yang mereka punya hanya setelah warung makan ini tutup. Belum lagi jika ada kejadian terkait aksi pelanggan yang semena-mena.
Foo mengungkap jika pelanggannya membayar S$3,60 atau Rp 41 ribu untuk satu porsi makanan saja. Namun terkadang pelanggan suka meminta ekstra mangkuk sampai lima buah. Alhasil warung makan itu harus mencuci tujuh mangkuk dengan cepat.
![]() |
Foo juga menyoroti betapa rendahnya harga hidangan yang mereka sajikan. Jika mangkuk habis, gerai ini harus memberikan wadah untuk dibawa pulang. Hal ini pun dianggap telah mengurangi keuntungannya.
Unggahan tersebut telah mendapat simpati dari netizen. Seorang netizen menasehatinya untuk memasang tanda yang mengingatkan pelanggan agar mereka harus membayar uang lebih jika ingin alat makan tambahan.
Netizen lain juga mengungkap jika dirinya pernah bertemu pelanggan serupa. Bedanya pelanggan ini adalah sebuah keluarga beranggotakan enam orang yang memesan satu mangkuk makanan penutup dan meminta lima mangkuk tambahan.
Sementara adapun netizen yang berbagi pengalamannya dengan mengatakan jika ide untuk menambah mangkuk tambahan bukanlah suatu hal yang ideal.
Simak Video "Icip Olahan Sagu Khas Papua, Makanan Sehat Tanpa Kandungan Gluten"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)