7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi Pertimbangan

7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi Pertimbangan

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Selasa, 07 Mar 2023 11:30 WIB
7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi Pertimbangan
Foto: Shutterstock via Eat This, Not That!
Jakarta -

Mengenali resto China autentik dengen menu enak ada triknya. Jika menemukan 7 red flags ini, sebaiknya kamu tak bersantap di sana.

Red flags atau tanda bahaya bisa dikenali dalam berbagai aspek, termasuk restoran China. Jika ada beberapa hal yang tak semestinya di sebuah restoran, besar kemungkinan restoran itu tidak autentik China.

Red flags atau tanda resto China itu berkualitas buruk menyangkut suasana, pelayanan, hingga menu yang disajikan. Bagi penggemar hidangan China autentik, red flags ini perlu dikenali agar tak salah memilih tempat makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Mashed (6/3), inilah 7 red flags di restoran China yang patut jadi pertimbangan sebelum bersantap:

1. Pengunjungnya kebanyakan bukan orang China

Jika pengunjung restoran China kebanyakan bukan orang asli China, maka ini bisa jadi tanda restoran ini kurang autentik. Sebaliknya, ketika melihat sebuah restoran dipenuhi orang etnis China adalah tanda besar mereka menyajikan menu enak dan autentik.

ADVERTISEMENT

Pasalnya restoran China di lokasi manapun, termasuk di luar China, sejatinya menjadi magnet bagi orang China di kawasan itu untuk mampir. Mereka biasanya tak segan habiskan banyak waktu untuk makan dalam rombongan besar.

2. Tak ada akuarium ikan

7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi PertimbanganFoto: Shutterstock via Eat This, Not That!

Mengenali red flags di restoran China juga bisa dari kehadiran akuarium ikan. Jika di sana tidak ada akuarium, maka keautentikan sajian di sana patut dipertanyakan.

Hal ini lantaran akuarium berisi ikan dianggap penting dalam budaya China. Kehadirannya merupakan lambang keberuntungan dan merupakan salah satu unsur feng shui yang sebaiknya dipenuhi.

3. Menunya terlalu sedikit

Di restoran lain, terlalu banyak menu adalah tanda kalau restoran itu tidak fokus dan kualitas makanan yang disajikan patut dipertanyakan. Tapi di restoran China, anggapan itu adalah pengecualian. Jika menunya terlalu sedikit, maka besar kemungkinan restoran itu tidak autentik.

Secara historis, restoran China sejak dulu menyajikan banyak menu. Hal ini menandakan kemahiran chef dalam membuat beragam hidangan sekaligus menawarkan banyak pilihan untuk menggaet pengunjung keluarga.

4. Tak ada banyak condiment di meja

7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi PertimbanganFoto: Shutterstock via Eat This, Not That!

Condiment atau bumbu pelengkap adalah hal penting dalam kuliner China. Jika di restoran China hanya ada condiment lada atau garam di atas meja, maka besar kemungkinan mereka tidak menyajikan menu autentik. Pasalnya orang China terbiasa menikmati makanan mereka dengan banyak condiment.

Salah satu yang terpenting, chili oil. Lalu ada juga kecap asin, minyak wijen, dan lada Sichuan yang biasa tersaji di meja-meja restoran China autentik.

5. Minumnya air es, bukan teh panas

Red flags lain dari restoran China adalah minuman yang disajikan berupa air es, bukan teh panas. Secara budaya, restoran China akan menyajikan teh panas untuk menetralisir rasa hidangan China yang umumnya penuh rempah dan pedas. Jika yang disajikan adalah air es, maka rasa rempah dan pedas itu tidak akan hilang di mulut.

Lebih lanjut lagi, orang China mempercayai kalau minum teh panas lebih bagus untuk kesehatan dibanding air dingin. Bahkan orang-orang China di wilayah paling panas sekalipun, mereka terbiasa minum teh panas.

6. Pengunjung tidak makan tengah

7 Tanda Resto China Berkualitas Buruk, Bisa Jadi PertimbanganFoto: Shutterstock via Eat This, Not That!

Di China, makan tengah bersama keluarga adalah budaya yang amat kental. Mereka meyakini praktik ini akan saling menghubungkan dan membuat mereka semakin dekat.

Rombongan keluarga akan duduk bersama di sebuah meja dengan beragam hidangan disajikan untuk sistem makan tengah. Karenanya jika di restoran China menunya disajikan individual atau pengunjungnya kebanyakan makan sendiri-sendiri, besar kemungkinan masakannya tidak autentik.

7. Ikan disajikan tanpa kepala

Beberapa orang menyukai ikan disajikan tanpa kepala karena bagian kepala dianggap menyeramkan atau tidak enak. Tapi dalam budaya kuliner China, hal ini berbeda. Mereka justru akan menyajikan ikan utuh dengan kepalanya.

Menyajikan ikan seperti ini melambangkan keberuntungan. Tak hanya itu, orang China meyakini makan kepala ikan, termasuk bola matanya, memberikan manfaat sehat. Makan kepala ikan juga dianggap sebagai upaya mengurangi limbah makanan.

(adr/odi)

Hide Ads