5. Minumnya air es, bukan teh panas
Red flags lain dari restoran China adalah minuman yang disajikan berupa air es, bukan teh panas. Secara budaya, restoran China akan menyajikan teh panas untuk menetralisir rasa hidangan China yang umumnya penuh rempah dan pedas. Jika yang disajikan adalah air es, maka rasa rempah dan pedas itu tidak akan hilang di mulut.
Lebih lanjut lagi, orang China mempercayai kalau minum teh panas lebih bagus untuk kesehatan dibanding air dingin. Bahkan orang-orang China di wilayah paling panas sekalipun, mereka terbiasa minum teh panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6. Pengunjung tidak makan tengah
![]() |
Di China, makan tengah bersama keluarga adalah budaya yang amat kental. Mereka meyakini praktik ini akan saling menghubungkan dan membuat mereka semakin dekat.
Rombongan keluarga akan duduk bersama di sebuah meja dengan beragam hidangan disajikan untuk sistem makan tengah. Karenanya jika di restoran China menunya disajikan individual atau pengunjungnya kebanyakan makan sendiri-sendiri, besar kemungkinan masakannya tidak autentik.
7. Ikan disajikan tanpa kepala
Beberapa orang menyukai ikan disajikan tanpa kepala karena bagian kepala dianggap menyeramkan atau tidak enak. Tapi dalam budaya kuliner China, hal ini berbeda. Mereka justru akan menyajikan ikan utuh dengan kepalanya.
Menyajikan ikan seperti ini melambangkan keberuntungan. Tak hanya itu, orang China meyakini makan kepala ikan, termasuk bola matanya, memberikan manfaat sehat. Makan kepala ikan juga dianggap sebagai upaya mengurangi limbah makanan.
(adr/odi)