Banyak Makanan Ditambah Ganja di Thailand untuk Bikin Pelanggan Ketagihan

Banyak Makanan Ditambah Ganja di Thailand untuk Bikin Pelanggan Ketagihan

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 01 Mar 2023 13:00 WIB
Tom yan mengandung ganja
Foto: AFP
Jakarta -

Demi mendapat keuntungan lebih, restoran di Thailand sengaja memasukkan daun ganja ke menu tom yam dan supnya untuk membuat pelanggan kecanduan.

Setiap pelaku usaha kuliner pasti mengharapkan dagangannya laris manis. Karenanya berbagai cara pun dilakukan agar pelanggan tertarik dengan menu yang ditawarkan.

Lezatnya makanan biasanya tergantung selera. Namun, makanan yang membuat kecanduan bisa menggaet siapa saja. Itulah yang dilakukan oleh sebuah restoran di Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan bahwa Badan Anti Narkoba (AADK) Perlis Malaysia mengungkap bahwa ada makanan di Thailand yang dicampur daun ganja sebagai penambah rasa. Ganja itu dimasukkan ke dalam racikan tom yam dan sup.

Tom yan mengandung ganjaTom yan mengandung ganja Foto: AFP

Restoran tersebut sengaja memasukkan ganja ke dalam menu yang ditawarkan untuk membuat pelanggan merasa ketagihan. Terutama para turis dari berbagai negara.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari World of Buzz (28/02/23), ganja sudah dilegalkan di Thailand. Sejak saat itulah banyak toko, warung hingga restoran yang menawarkan makanan dan minuman mengandung ganja.

Meski legal di Thailand, tentu ini menjadi hal yang harus diperhatikan bagi para turis dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Karenanya perlu berhati-hati saat membeli makanan dan minuman di sana.

Hal tersebut juga menjadi perhatian di Malaysia. Direktur AADK Perlis Khairul Anwar Ahmad mengimbau masyarakatnya agar lebih waspada saat mengunjungi Thailand.

Tom yan mengandung ganjaGanja legal di Thailand. Foto: AFP

"Ada yang memasukkan daun ganja ke dalam sup dan tom yam sebagai penambah rasa. Turis asing yang tidak tahu mungkin akan memakan hidangan ini," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang mereka peroleh, Khairul Anwar menjelaskan bahwa tidak semua produk berbahan dasar ganja bisa menyebabkan seseorang dinyatakan positif ganja.

"Misalnya air minum berbahan dasar ganja seperti yang dijual dari convenience store di Thailand sulit mendeteksi kandungan obat dalam tubuh seseorang," tuturnya.

Kendati demikian, ia berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dan lebih pekat saat membeli produk apapun yang dijual di Thailand.

Dikutip dari National Thailand (18/06) sebelumnya, pemerintah Thailand juga telah memberlakukan aturan mengenai makanan mengandung ganja.

"Harus jelas tertera makanan yang mengandung ganja di label kemasan. Wajib mencantumkan nama makanan yang mengandung ganja dan berapa banyak daun ganja yang digunakan dalam satu porsi makanan," bunyi peraturan tersebut.

Selain itu, setiap pelaku usaha juga wajib memberikan anjuran konsumsi untuk makanan dan minuman yang mengandung ganja. Makanan dan minuman mengandung ganja tidak boleh dijual dan disajikan ke anak-anak di bawah usia 18 tahun, termasuk wanita hamil.




(raf/odi)

Hide Ads