5 Fakta Kasus Pemukulan Pekerja Ramen-Ya oleh Ojek Online

5 Fakta Kasus Pemukulan Pekerja Ramen-Ya oleh Ojek Online

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 07 Feb 2023 13:00 WIB
5 Fakta Kasus Pemukulan Pekerja Ramen-Ya oleh Ojek Online
Foto: Twitter @txtdrkuliner
Jakarta -

Sebuah kejadian menghebohkan dilaporkan oleh akun Twitter @txtdrkuliner. Seorang pekerja gerai ramen menjadi korban pemukulan oleh pengemudi ojek online (ojol).

Walaupun dilengkapi dengan tenaga kerja yang profesional, bukan hal yang tidak mungkin jika sebuah restoran mengalami penumpukan pesanan. Ketika banyak pesanan yang menumpuk maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuat satu pesanan pelanggan.

Hal ini juga berlaku pada pemesanan makanan secara online karena akan diproses di dalam dapur yang sama. Tetapi beberapa pengemudi ojek online yang mendapatkan pesanan antre ini ada yang juga mengeluhkan waktu menunggu yang terlalu lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, seorang pengemudi ojol ini justru melakukan aksi yang tidak terduga saat menunggu pesanan untuk pelanggan. Dirinya berlaku kasar hingga memukul salah satu pekerja gerai ramen. Ini fakta kasusnya.

Berikut ini 5 fakta kasus pemukulan pekerja gerai ramen mengutip Twitter @txtdrkuliner (6/2):

5 Fakta Kasus Pemukulan Pekerja Ramen-Ya oleh Ojek OnlinePengemudi ojol terlibat aksi pemukulan oleh pekerja gerai ramen. Foto: Twitter @txtdrkuliner

1. Kronologi saat memesan

Melalui utas yang disampaikan oleh Twitter @txtdrkuliner, aksi pemukulan yang dilakukan pengemudi ojol ini berawal ketika pesanan yang masuk sekitar pukul 17.05. Pesanan ini bertujuan pada gerai ramen bernama Ramen-YA yang berada di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

Pesanan tersebut berupa 1 King Legendary Chicken, 2 Legendary Chicken Ramen dan 1 Sponbund. Pesanan ini diterima oleh seorang pengemudi bernama Imron Indra Rosadi yang merupakan pengemudi ojek online dari perusahaan Gojek.

Saat itu ada beberapa pengemudi ojol lainnya yang juga sedang menunggu pesanan untuk para pelanggannya. Termasuk salah satunya Imron yang diarahkan untuk menunggu selama kurang lebih 15-20 menit.

2. Kesalahan pesanan

Pada 5 menit pertama, Imron bertanya tentang pesanan pelanggannya kepada pekerja gerai yang bernama Yuli. Setelah menunggu selama 20 menit, Imron kembali bertanya dan mendapatkan jawaban berupa "Nggak tau dah abang masuk aja ke dapur," kata Yuli.

Selang beberapa waktu Imron merasa pesanan atas nama pelanggannya sudah dipanggil. Imron kemudian bergegas mengambil pesanan itu dan mengonfirmasi apakah pesanan pelanggan sudah sesuai dan sudah lengkap.

Imron yang diyakinkan oleh Yuli pesanannya sudah lengkap dan sesuai kemudian berjalan keluar mall untuk segera mengantarkan pesanan. Nyatanya hanya berjeda beberapa menit Imron dihubungi pihak gerai ramen untuk kembali karena pesanan yang dibawa ternyata salah.

Fakta kasus pemukulan pekerja gerai ramen oleh ojol ada di halaman berikutnya.

3. Pernyataan pihak Ramen-YA

Sejalan dengan yang disampaikan oleh pengemudi ojol, pihak gerai Ramen-Ya melengkapi bahwa saat itu ada dua pesanan yang masuk bersamaan atas nama Fira Zarasmin dengan pengemudi bernama Imron dan pesanan atas nama Mathew. Kedua pesanan tersebut ternyata juga disajikan dengan waktu yang bersamaan.

Ketika dipanggil nama pelanggannya, Imron tidak melakukan pencocokan bon dan nama pelanggan sehingga terjadi kesalahan pesanan. Usai Imron kembali dan menukar pesanannya, pekerja gerai bernama Yuli tiba-tiba dicaci maki dan langsung menerima pukulan tepat di wajahnya.

Yuli yang tak terima dicaci maki dan dipukul langsung memfoto plat nomor kendaraan Imron sebagai bukti atas kekerasan pada dirinya. Nyatanya Imron semakin naik pitam setelah plat nomornya difoto dan kembali mencoba memukul Yuli sebelum akhirnya dipisahkan oleh ojol lain.

5 Fakta Kasus Pemukulan Pekerja Ramen-Ya oleh Ojek OnlineHasilnya, pekerja gerai ramen mengalami lebam dan harus dirawat intensif. Foto: Twitter @txtdrkuliner

4. Tanggapan pihak Ojol

Laporan atas pemukulan yang terjadi oleh salah satu pengemudinya, Gojek selaku perusahaan yang menaungi Imron langsung mengambil langkah tegas. Menurut pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram @gojekindonesia, pengemudi ojol tersebut telah dihukum dengan pemutusan mitra dan blacklist pengemudi sehingga tidak akan bisa bekerja sama lagi.

Selain itu, pihak Gojek juga telah menghubungi karyawan dan perwakilan dari pihak Ramen-YA untuk meluruskan permasalahan yang terjadi. Mulai dari bantuan medis hingga psikis ditawarkan sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pengemudinya.

Pihak Gojek juga mengatakan akan membantu pihak korban sebagai saksi jika permasalahan tersebut akan dilanjutkan ke ranah hukum yang lebih serius. Semua tindak kekerasan tersebut dikatakan tidak akan mendapatkan toleransi sedikitpun dari perusahaan Gojek yang menaungi para pengemudi.

5. Komentar Netizen

Setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdrkuliner, kejadian ini mendapatkan banyak perhatian. Netizen langsung menyerbu utas tersebut dengan berbagai komentar yang dilontarkan.

Sebagian netizen menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh pengemudi ojol dengan menyerang secara fisik memang tidak dibenarkan. Tetapi ada juga yang menyayangkan sikap pekerja gerai ramen yang dinilai tidak ramah.

"Nggak membenarkan tindak kekerasan driver ojolnya. Tapi kalau liat pelayanan resto yang menyebalkan, gue juga bakalan kesel sih. Apalagi ojol tuh ada waktunya," tulis netizen dengan nama pengguna **l*vm*t*.

"Coba dong para driver, biasanya kalo punya masalah sama yang lain kan suka bawa-bawa driver lain buat keroyokan. Coba sekarang driver ojol buat keroyok driver lain kayak yang dikasus ini, bisa nggak?" lanjut netizen dengan nama pengguna p*ngg*l*k*z*lz*l.

Unggahan terakhir oleh pihak Ramen-YA melalui Instagram @ramenya.id mengatakan bahwa oknum pengemudi ojol yang melakukan pemukulan kini telah diamankan pihak berwajib. Korban yang bernama lengkap Yulia Fitriyani kini tengah menjalani pengobatan dan diharapkan segera pulih secara fisik maupun mental.




(dfl/odi)

Hide Ads