Hadir Sejak Zaman Perang, Bubor Paddas Jadi 'Penolong' Masyarakat Sambas

Hadir Sejak Zaman Perang, Bubor Paddas Jadi 'Penolong' Masyarakat Sambas

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 03 Feb 2023 07:00 WIB
Bubor Paddas dan Bubur Ambo
Foto: detikcom

3. Perubahan komposisi bahan

Nova mengatakan sulit rasanya untuk menyajikan bubor paddas seperti pertama kali menu tersebut dihidangkan. Selain selera masyarakat yang berubah, ada banyak faktor lain yang membuatnya tak lagi menyajikan bubor paddas dengan 40 jenis sayuran.

Bubor paddas yang disajikan dengan 40 jenis sayuran diakuinya terakhir dicoba saat orang tuanya masih sering memasakannya. Kini ada banyak sayuran yang mulai sulit untuk dibeli di pasar hingga beberapa yang hanya tersedia di tengah hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyadari sumber daya alam yang tak lagi memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan membuat bubor paddas, maka Nova membuatnya lebih modern. Nova juga menyadari bahwa generasi penerus semakin rendah minatnya untuk mengonsumsi sayur-sayuran yang beragam.

4. Bubur ambo yang lebih mengenyangkan

Bubor Paddas dan Bubur AmboSelain bubor paddas, ada juga bubur ambo khas kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang tak kalah nikmat. Foto: detikcom

Selain bubor paddas, ada juga hidangan bubur lainnya dari Kesultanan Sambas yang berusaha dilestarikan oleh Nova. Bernama bubur ambo, hidangan yang satu ini berbeda dengan bubor paddas dengan cita rasa yang lebih gurih dan menyenangkan.

ADVERTISEMENT

Hampir mirip dengan bubur di tempat lain, bubur ambo tetap menggunakan sayuran sebagai campurannya. Bubur ambo dibuat dari beras yang dimasak dengan santan kemudian ditambahkan dengan daun pakis ke dalamnya.

Sebelum disajikan bubur ambo akan ditambah taburan kacang goreng dan ikan teri di bagian atasnya. Ketika dinikmati selagi hangat, cita rasanya yang gurih lembut paling nikmat disantap sebagai menu sarapan.

5. Memiliki tujuan mulia

Nova yang masih memiliki garis keturunan dari Kesultanan Sambas awalnya hanya berniat untuk melestarikan kuliner warisan nenek moyangnya dalam bentuk warung makan. Ia memilih nama Warung Bendahre juga terinspirasi dari kakeknya yang mendapatkan gelar Datuk Bendahre dari kesultanan Sambas.

Hanya bermodalkan belajar memasak dari orang tuanya, Nova mengembangkan keahliannya sebagai modal untuk membangun sebuah tempat makan. Tetapi untuk membuatnya berbeda dan tetap digemari sepanjang masa, ia memiliki trik yang unik.

Jika biasanya bubor paddas sudah dimasak dalam jumlah yang banyak, Nova lebih memilih untuk memasaknya ketika ada pesanan saja. Cara ini dinilai Nova akan membuat bubor paddas lebih lezat sehingga akan mudah disukai lebih banyak orang.


(dfl/adr)

Hide Ads