3. Ikan Bandeng yang Dipilih Saat Perayaan Imlek Berukuran Besar
![]() |
Menjelang Imlek, ikan bandeng yang tersedia biasanya berukuran lebih besar dari bulan biasanya. Menurut Wira Ardiansyah, ini bisa saja terjadi karena para peternak sudah mengkalkulasi agar pada bulan-bulan Imlek, bandeng yang diternak punya ukuran lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan ukuran besar, tentu peternak sekaligus mendapat keuntungan melimpah karena harganya akan jauh lebih mahal. Di sisi lain, Wira Ardiansyah juga mengungkap jika sajian ikan bandeng yang lebih besar tentu bisa disesuaikan dengan tradisi Chinese Set mereka.
"Tahun Baru Imlek kan mereka punya (menu) Chinese set, kalau ikannya kecil kurang sesuai makanya dipilih ikan besar," ujarnya kepada detikfood (17/1).
4. Ikan Bandeng Disajikan Utuh
Ikan bandeng biasanya akan disajikan utuh satu ekor. Cara penyajiannya pun mengandung makna tersendiri. Penyajian utuh satu ekor ikan bandeng melambangkan sebuah harapan agar rezeki dapat selalu mengalir utuh sepanjang tahun.
Sementara jika memilih ikan yang sudah dipotong ataupun menyajikannya dalam bentuk potongan, orang China menganggapnya sebagai rezeki yang tidak utuh.
Selain ikan bandeng, ada jenis ikan lainnya yang kerap diolah ketika Imlek seperti ikan mas dan ikan lele. Ketiga ikan ini dipercaya membawa keberuntungan yang baik.
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa orang China menyajikan ikan bandeng dalam bentuk potongan. Misalnya hanya bagian kepala dan ekor ikannya saja.
Wira Ardiansyah mengungkap hal tersebut bisa saja terjadi karena faktor ekonomi. Orang China yang menyajikan bagian kepala dan ekor hanya sebagai syarat saja.
"Nggak mesti satu ekor. Kadang orang Tionghoa Benteng beli kepala dan ekornya saja. Bisa jadi faktor ekonomi karena mahal untuk beli satu ekor. Jadi kalau kepala sama ekor sudah mewakili satu ekor. Ini sebagai syarat saja," ujar Wira.
5. Cara Menyantap Bandeng
![]() |
Bukan hanya hidangannya saja yang spesial, melainkan cara menyantapnya juga perlu diatur. Dari segi tata cara, bagian kepala ikan bandeng harus dihadapkan ke orang yang dituakan atau dihormati.
"Kepala khusus untuk orang yang dihormati misalnya kakek atau nenek. Pokoknya yang paling tua di keluarga tersebut," pungkas Wira Ardiansyah.
Saat anggota keluarga akan mulai menyantap, orang pertama yang boleh mengambilnya yaitu orang yang dituakan. Barulah anggota keluarga lain mengikuti. Ikan bandeng juga harus disantap secara perlahan karena dipercaya melambangkan rezeki yang tidak akan terputus.
Simak Video "Video: Berkah Penjual Ikan Asap di Tuban saat Long Weekend, Raup Cuan Jutaan Rupiah"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)