5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia

ADVERTISEMENT

5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 16 Jan 2023 12:30 WIB
5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Ada banyak alasan mengapa jutaan orang di dunia tidak mengonsumsi daging babi. Dari masalah kesehatan hingga kepercayaan agama.

Tak kalah populer dengan daging sapi dan ayam, daging babi merupakan salah satu olahan yang cukup terkenal di berbagai negara. Terutama di Asia hingga Amerika.

Namun di balik popularitasnya, ternyata ada banyak 'misteri' atau alasan mengapa jutaan orang di dunia tak mau menyantap daging babi. Alasannya pun beragam dari konsen terhadap efek samping yang dihadirkan daging babi, sampai masalah kepercayaan agama, dan larangan dalam agama.

Dilansir dari Mashed (16/01), berikut lima alasan mengapa daging babi tak dikonsumsi banyak orang.

Baca Juga: Sering Curi Makanan Teman, Siswa Muslim Ini Dijebak Pakai Daging Babi" selengkapnya


1. Makanan Budak di Amerika

5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia Foto: Ilustrasi iStock

Di era Hak Sipil Afrika-Amerika yang terjadi di antara rentang waktu 1955 - 1968. Banyak orang keturunan Afrika-Amerika yang menolak menyantap daging babi, dan tidak ada hubungannya dengan agama yang mereka peluk.

Karena dulu daging babi dan jagung itu merupakan makanan utama yang disantap para budak orang hitam di sana. Bahkan daging babi sudah menjadi 'soul food' yang dikaitkan dengan budaya orang hitam saat masa perbudakan di Amerika.

Meski banyak orang Afrika-Amerika yang masih suka makan daging babi, tapi pada masa Hak Sipil atau Civil Rights itu, orang-orang Afrika-Amerika menolak menyantap babi sebagai sebuah tindakan protes dari mereka.

2. Mengandung Cacing Trichinella

5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia Foto: Ilustrasi iStock

Daging babi terkadang mengandung parasit yang disebut juga sebagai cacing Trichinella. Cacing parasit ini bisa membuat orang jatuh sakit, atau bahkan menjadi penyebab kematian.

Parasit ini pertama kali ditemukan tahun 1800-an, dan orang-orang saat itu mengaitkannya dengan konsumsi daging babi. Sehingga dulu, konsumsi daging babi ini menjadi hal yang tabu, karena dianggap dapat menyebabkan sakit dan kematian.


3. Umat Muslim Diharamkan Konsumsi Babi

5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia Foto: Ilustrasi iStock

Larangan untuk mengonsumsi babi bagi umat Muslim sudah jelas. Hal tersebut telah disampaikan lewat firman Allah SWT di dalam Alquran Surah An Nahl ayat 115.

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Q.S. An Nahl: 115).

Aturan dalam agama Islam tersebut bukan hanya sekadar larangan. Ada alasan dari segi kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah tentang konsumsi daging babi.

Dilansir dari iHatec, daging babi menjadi inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya yang menyebabkan penyakit cacingan. Babi hanya mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan asam uratnya dan 98% masih tersimpan dalam tubuh.

Dengan mengonsumsi daging babi dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Mulai dari kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, asam urat. Selain itu pada daging babi juga terdapat cacing pita yang menjijikkan dan berbahaya.



Simak Video "Berkeliling ke Pasar Babi yang Populer di Singkawang"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT