Pasangan ini memesan katering makanan untuk 28 hari yang sudah dibayar sampai Rp 17 juta. Sayangnya, setelah beberapa hari katering itu tidak diterima lagi olehnya.
Setelah melahirkan, biasanya para ibu akan menjalankan masa-masa postpartum untuk memulihkan kembali kesehatannya. Selama masa ini, para ibu harus lebih banyak istirahat serta konsumsi makanan bergizi.
Karena hal ini, beberapa pasangan lebih memilih untuk memesan katering. Mereka hanya tinggal menunggu makanan itu datang ke rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini juga dilakukan oleh orang tua yang belum lama memiliki bayi ini. Selama menjalani masa postpartum, mereka sudah memesan katering selama 28 hari.
Sayangnya katering yang seharusnya memudahkan mereka selama masa tersebut, justru berubah menjadi siksaan karena setelah beberapa hari, pesanan makanan itu tak lagi diterima.
Melansir MS News (13/12), orang tua bernama Jack and Pauline mulai memesan katering pada 30 November 2022. Mereka memesan paket untuk 28 hari kedepan dengan total biaya mencapai S$1.490 atau sekitar Rp 17 juta lebih.
Dengan paket yang dipesannya, mereka akan mendapatkan makan siang dan makan malam, termasuk tambahan makan siang selama tujuh hari. Makanan yang biasa disajikan adalah makanan-makanan sehat, termasuk nasi, sayur, dan protein lengkap.
![]() |
Uang yang dikeluarkan oleh pasangan ini tidaklah sedikit. Karenanya, mereka pun pasti berharap makanan akan terus datang ke rumahnya sesuai dengan jadwal dan kesepakatan.
Memang awalnya, makanan diantar sesuai jadwal. Namun ekspektasi mereka kian luntur setelah perusahaan katering yang tidak diberi tahu namanya ini mulai berhenti mengirimkannya.
Sejak tanggal 8 Desember, kedua pasangan tersebut tidak lagi menerima kiriman makanan yang sudah dibayarkan. Hal ini lantas membuat mereka bertanya-tanya sekaligus kesal.
Dalam unggahan pesan, terlihat bahwa pihak perusahaan mencoba untuk memberi penjelasan terkait hal ini. Tertulis jika katering tersebut sedang melakukan perbaikan pada dapurnya. Karenanya mereka akan membatalkan pengiriman dan memperpanjang masa pengiriman sampai tanggal 11 Desember.
"Kepada semua pelanggan, sangat disayangi kami baru mendapat informasi bahwa dapur kami rusak sehingga kami harus membatalkan pesanan dan menambah waktu untuk tanggal 11-12 Desember," ujar pihak katering.
Karena dapur menjadi bagian terpenting dari jualan katering tersebut, mau tidak mau pihak mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa sampai perbaikan selesai.
![]() |
Mendengar kabar buruk ini, tentunya Jack and Pauline meminta ganti rugi ke mereka dengan bentuk pengembalian uang. Pasalnya orang tua itu juga baru mendapat menu katering selama delapan hari.
Sayangnya, pihak perusahaan terus menunda-nunda untuk merespon keluhan pelanggan ini. Sampai selama empat hari setelah diprotes, perusahaan katering itu masih tidak menindak lanjuti kasus dengan pelanggan, melainkan hanya memberi sebuah pesan.
"Kami mengerti perhatian Anda, pesan akan dikirimkan ke pihak manajemen dan setelah ada update, kami akan mengabarinya," tulis pihak katering kepada orang tua ini.
Rupanya, Jack dan Pauline bukan satu-satunya pelanggan yang menanggung kerugian seperti ini. Karena, ditemukan juga beberapa pasangan lain yang punya masalah serupa, bahkan membayar uang lebih banyak sebesar S$1,688 atau sekitar Rp 19 juta.
Sama seperti Jack, pelanggan yang bernama Jay juga tidak mendapat respon apapun dari pihak katering setelah meminta pengembalian dana. Dikabarkan oleh MS News, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan katering terkait pengembalian dana belasan juta milik para pelanggan.
(aqr/adr)