Digaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Kerjanya Hanya Makan Siang

Digaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Kerjanya Hanya Makan Siang

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 06 Des 2022 19:30 WIB
Digaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Kerjanya Hanya Makan Siang Saja
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Punya gaji besar tapi pekerjaannya sedikit, merupakan impian banyak orang. Tapi beda dengan pegawai ini yang justru kesal karena dia tidak melakukan pekerjaan apa-apa.

Seorang manager finansial asal Irlandia, yang bekerja di jaringan kereta api nasional di sana, viral karena komplain pekerjaannya yang sedikit meski gajinya ini terbilang cukup besar.

Dilansir dari DailyMailUK (06/12), pegawai bernama Dermot Alastair Mill ini komplain karena merasa mendapatkan diskriminasi di tempat kerjanya yaitu di Irish Rail. Manajer ini mengklaim bahwa dirinya sempat membongkar kasus keuangan di perusahaannya pada tahun 2014 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sejak saat itu ia tidak mendapatkan tugas apa-apa lagi, meski ia tetap digaji sebanyak USD 128.000 (Rp 2 miliar) per tahunnya. Setiap hari dia memang masih masuk kantor, tapi kerjaannya hanya makan siang dan baca koran saja.

Baca Juga: Sulit Cari Kerja, Wanita Ini Dapat Omzet Jutaan dari Bisnis Kuliner" selengkapnya

ADVERTISEMENT
Digaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Kerjanya Hanya Makan Siang SajaDigaji Rp 2 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Kerjanya Hanya Makan Siang Saja Foto: Ilustrasi iStock

"Saya sampai beli dua koran, dari Times dan Independent terus makan sandwich. Saya kemudian menyalakan komputer dan email saya, tapi tidak pernah ada tugas atau pekerjaan buat saya. Rekan kerja saya juga tidak berkomunikasi dengan saya," ungkap Mills.

Mills mengaku bahwa kerjaannya di kantor memang hanya makan saja sambil baca koran. Bahkan dalam waktu seminggu kerja, jarang sekali dia mendapat pekerjaan di kantornya.

Bukan tanpa alasan mengapa Mills merasa kesal karena kerjaannya di kantor hanya ngemil dan makan siang saja. Sebagai manajer finansial di kantornya, Mills dulu bertanggung jawab atas dana perusahaan sebesar $261 juta atau setara dengan Rp 4 triliun rupiah, pada tahun 2000-2007.

Kemudian di tahun 2013 karirnya mulai turun, dan dia semakin diskriminasi ketika mengambil cuti sakit selama 3 bulan. Sampai kini ia tidak dipercaya untuk mengelola apa-apa lagi di kantornya.

Karenanya Mills memutuskan untuk mempermasalahkan ini ke jalur hukum, karena dia merasa dibayar meski tidak melakukan apa-apa.

"Saya merasa terisolasi dari lingkungan kantor hingga kesempatan lainnya," pungkas Mills. Sampai sekarang kasusnya masih terus bergulir.

Baca Juga: Pria Ini Coba Jadi Pengantar Makanan Selama 100 Hari karena Penasaran" selengkapnya




(sob/odi)

Hide Ads