Bukan menggunakan mobil pick up. Gerai mie Aceh populer ini, menggunakan bus klasik Mercedes-Benz, sebagai toko yang menjual berbagai makanan enak.
Mobil moko atau mobil toko banyak jenisnya. Ada yang pakai mobil pribadi, sampai mobil bekas yang dimodifikasi jadi lahan usaha kuliner yang menguntungkan.
Seperti gerai Mie Aceh Kring-kring yang berlokasi di depan Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Bukan menggunakan tenda, Mie Aceh Kring-kring menggunakan bus Mercedes-Benz 508D klasik sebagai dapur sekaligus restoran keliling mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Mobil Toko yang Kembali Populer untuk Jajakan Beragam Kuliner" selengkapnya
Sang pemilik Mie Aceh Kring-kring, Hanif Cordova berhasil menyulap bus kuno ini menjadi mobil moko yang keren.
Ditemui detikcom (11/11), Hanif menyebutkan bahwa dia menemukan mobil keluaran tahun 1984 ini sebenarnya tak sengaja.
![]() |
"Usaha Mie Aceh Kring-kring ini saya dirikan baru tahun 2020 lalu. Jadi awalnya saya menemukan bus Mercedes-Benz ini ketika saya sedang main ke rumah teman. Saya lihat ini ada kendaraan bagus, tapi tidak terpakai. Teman saya bilang, mobil ini ternyata sudah tiga tahun lebih tidak dipakai," jelas Hanif yang dulu berkarir sebagai staf ahli di bidang politik selama 14 tahun.
Ditikik dari sejarahnya, Mercedes-Benz 508D ini memiliki bodi bongsor. Memiliki kapasitas lebih dari 16 kursi, dengan transmisi manual. Bahan bakar bensin hingga mesin berkapasitas 3800 cc yang bisa diajak ngebut di jalanan.
Dulunya bus ini kebanyakan dibeli oleh perusahaan sampai pengusaha angkutan umum. Mobil ini memang lebih banyak digunakan untuk antar jemput karyawan, jadi bus sewaan, sampai untuk antar jemput atlet.
![]() |
Di tahun 2022, usianya bus ini sudah mencapai 38 tahun dan termasuk mobil antik yang dijual di harga Rp 50 juta - Rp 150 juta, tergantung kondisi bodi dan mesinnya.
Hanif mengaku ia menghabiskan uang sekitar Rp 200 juta lebih untuk modal membeli bus Mercedes-Benz ini serta memodifikasi bagian dalamnya jadi dapur Mie Aceh di karoseri.
"Kalau modal sih, habis sekitar Rp 200 juta ya sudah termasuk sama biaya modifikasi dan harga mobilnya," ungkap Hanif.
Dirinya yang berasal dari Banda Aceh, memang bertujuan untuk memperkenalkan bahwa tren food truck tak hanya menjual makanan barat saja, tapi bisa juga kuliner tradisional yang mengandung banyak rempah seperti kuliner Aceh.
Keunikan lainnya dari mobil moko ini, karena semua mesinnya masih jalan dan berfungsi meski sudah lama tidak dipakai.
Setelah dirombak di karoseri, bagian dalam bus semakin luas.
![]() |
Bisa muat dua orang berdiri untuk masak dan mengolah makanan. Pintu belakangnya juga bisa terbuka, dan bagian samping bus, diberikan meja lipat untuk menaruh acar, kerupuk, buku menu sampai makanan ringan lainnya.
Untuk menu makanan yang diandalkan, Hanif menggunakan resep keluarga yang dimodifikasinya sendiri. Seperti mie aceh tumis sampai goreng, kemudian nasi goreng kari, martabak kari, roti canai hingga es teh tarik.
Setiap harinya Mie Aceh Kring-kring buka dari jam 15.00 - 03.00 pagi. Kisaran harga makan di sini dari Rp 20.000 - Rp 55.000.
Baca Juga: Ini Kisaran Modal Awal Usaha Makanan Pakai Mobil Moko" selengkapnya
(sob/odi)