Restoran Irlandia ini memang terkenal dengan menu pizzanya yang enak. Belum lama, mereka mengungkap rahasia di balik kelezatan pizza itu.
Pizza menjadi makanan yang disukai oleh semua orang. Meskipun hidangan ini aslinya dari Italia, namun kepopulerannya itu membuat pizza menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk di Irlandia.
Di Irlandia, ada restoran yang menghidangkan menu pizza luar biasa. Melansir irishmirror.ie (08/11), pizza yang ditawarkan pada restoran bernama Little Pyg ini punya adonan yang sangat tipis dengan 50% kalori yang lebih rendah dibandingkan pizza pada umumnya. Keunikan tersebut tentu saja menarik perhatian banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntungnya, belum lama pemilik restoran Little Pyg mengungkap rahasia mereka dalam membuat pizza itu. Resep yang sebelumnya dirahasiakan ini akhirnya terungkap bersamaan dengan pengenalan co-head chef terbaru mereka.
Ternyata, tak hanya adonannya saja yang berbeda, alat dan teknik pembuatannya juga tak sama sehingga mempengaruhi rasa hingga tekstur dari pizza tersebut.
Diawali dengan alat pemanggang pizza yang cukup berbeda dari restoran lain. Oven pizza yang digunakan oleh restoran ini terbuat dari batu yang diambil dari gunung Vesuvius yang terletak di Italia. Karena batuannya punya ukuran yang berat, sampai-sampai oven ini harus diangkat oleh 14 orang pria.
Sementara dari segi adonannya, pizza ini juga dibuat dengan cara khusus. Cara ini merupakan salah satu rahasia terbesar dari pizza tersebut. Paul McGlade mengungkap bahwa adonan pizza akan difermentasikan terlebih dahulu selama 48 jam sebelum akhirnya dipanggang.
![]() |
Selain ukuran adonan yang tipis dan melalui proses fermentasi cukup lama, pizza ini juga punya kalori lebih rendah 50% dibandingkan pizza dari restoran lain yang punya ukuran sama.
Dalam menjalankan bisnis kuliner ini, pemilik Little Pyg tampaknya sudah menyiapkan segala sesuatu secara matang. Bahkan pemiliknya pun mengirimkan chef pribadinya langsung ke Italia untuk melakukan pelatihan dengan chef pizza terpopuler di dunia, Enzo Coccia.
Co-head chef terbaru mereka, Marco lii merasa yakin mampu mengaplikasikan segala kemampuan yang ia dapatkan dalam masa pelatihan tersebut. Meskipun pizza pada umumnya dibuat dengan gaya Italia, namun Marco mengungkap tetap akan memberi sentuhan rasa makanan Irlandia.
"Saya telah membawa semua yang saya pelajari dan sukai ke dalam masakan Italia Little Pyg. Namun, kami akan berusaha untuk memberikan sedikit sentuhan Irlandia," ucap Co-Head chef tersebut.
Awalnya Marco tidak mau pindah kerja ke restoran tersebut, tetapi konsep yang dibangun oleh restoran Little Pyg berhasil membuatnya tertarik. Restoran ini bukan hanya mencuri perhatian pelanggan, namun chef sekalipun menyukai konsep unik dari restoran ini.
![]() |
Marco mengungkap, "Paul dan timnya benar-benar membangun sesuatu yang sangat berbeda dan spesial. Saya tak sabar ingin menjadi bagian dari tim tersebut yang pada akhirnya akan membuka konsep yang sama di seluruh dunia, semuanya dimulai di sini di Dublin."
Restoran pizza di Dublin ini memang populer di Irlandia. Restoran ini biasanya terbuka untuk makan siang dan makan malam. Menu-menu yang ditawarkan mulai dari makanan pembuka, hingga pizza seharga β¬28 atau sekitar Rp 440 ribu.
(aqr/adr)