Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, Ini Kata Netizen!

ADVERTISEMENT

Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, Ini Kata Netizen!

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 24 Sep 2022 13:30 WIB
Kompor Induksi
Foto: Getty Images
Jakarta -

Pemerintah Indonesia berencana membagikan kompor induksi gratis sebagai langkah konversi dari kompor gas. Hal ini memunculkan beragam tanggapan dari netizen, ini kata mereka.

Kompor induksi merupakan jenis kompor listrik khusus yang cara kerjanya mendapat kekuatan dari teknologi induksi. Kompor induksi memiliki permukaan dari kaca atau keramik yang kemudian medan elektromagnetik di bawah permukaannya akan menghasilkan energi.

Energi inilah yang akan mentransfer arus panas langsung ke peralatan masak magnetik, sehingga alat masak akan menjadi panas.

Belum lama ini, pemerintah Indonesia mengumumkan akan mengkonversi kompor gas menjadi kompor induksi. Bentuk konversinya melalui program pemberian kompor induksi gratis yang rencananya sejumlah 300 ribu unit.

Namun pembagian kompor induksi dipastikan tidak dilakukan pada tahun 2022. Karena tahun ini, masih dilakukan uji coba dengan kuota terbatas ke 2 kota yaitu Bali dan solo. Pemerintah juga masih memperhitungkan biaya dan risiko dari penggunaan kompor induksi tersebut, lapor detikFinance (23/09).

Sejak diumumkan berita program konversi kompor gas ke kompor induksi ini, sudah banyak netizen yang meragukannya. Mereka menganggap penggunaan kompor induksi akan memakan biaya listrik lebih mahal dan kurang cocok dipakai untuk memasak makanan Indonesia.

Bahkan dalam rapat kerja Komisi VII dengan Ditjen ILMATE Kemenperin, anggota DPR, Mulan Jameela juga memberikan komentar bahwa kompor induksi dirasa kurang cocok dengan orang Indonesia. Bukan hanya dari ketidakcocokannya untuk mengolah makanan Indonesia saja, namun juga dari segi biaya listrik yang mahal.

Kompor InduksiKompor induksi merupakan jenis kompor listrik khusus yang cara kerjanya mendapat kekuatan dari teknologi induksi. Foto: Getty Images

Menanggapi berita pergantian kompor sekaligus reaksi Mulan Jameela, banyak netizen melontarkan komentarnya dalam cuitan di Twitter. Seperti cuitan yang diunggah oleh akun @lyndaibrahim (23/09), "Mulan Jameela benar. Kompor induksi butuh alat masak khusus dan alasnya datar (bukan wajan cekung khas Asia), lbh lama panas dan biaya listriknya gak becanda," tulisnya dalam cuitan.

Netizen ini juga turut menambahkan, "Yg sok mencela di reply ini malah ketauan gak pernah punya kompor induksi." Cuitan akun ini pun telah menembus hampir 30.000 penyuka pengguna Twitter.

Akun @lyndaibrahim juga menjelaskan alasan lain mengapa kompor induksi tak cocok untuk orang Indonesia. Ia menilai, menteri dan pejabat negara adalah laki-laki yang tidak pernah masak dan istrinya masak di "dapur kering". Sementara ia juga menulis bahwa mereka tidak pernah bayar tagihan PLN.

Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, Ini Kata Netizen!Menanggapi berita pergantian kompor sekaligus reaksi Mulan Jameela, banyak netizen melontarkan komentarnya dalam cuitan di Twitter. Seperti cuitan yang diunggah oleh akun @lyndaibrahim (23/09). Foto: Twitter @lyndaibrahim

Dalam kolom 'reply', banyak netizen yang memberi reaksi beragam atas cuitan tersebut. Namun sebagian besar dari netizen juga tidak setuju dengan program pemerintah ini. Banyak yang menilai kompor ini memang tidak cocok untuk masak makanan Indonesia.

Seperti komentar netizen ini, "Terutama untuk goreng menggoreng ya. Susah pake kompor induksi. Apalagi model bikin nasi goreng yang kadang suka diangkat angkat wajannya. Kalau untuk masak terus di tinggal sampai matang, baru bisa."

Sementara banyak juga netizen yang mempertanyakan penggunaan kompor induksi dari segi harga listriknya. Mereka memahami kompor induksi mampu memasak lebih cepat, namun jika memang daya yang dihasilkan tinggi dan tegangannya konsisten.

"Panas lebih cepet induksi, tapi yang lain bener. Pertanyaannya adalah harga listrik untuk kompor induksi vs harga gas gimana? Kalo emang beda jauh ya mungkin worth it untuk kita sbg masyarakat pindah ke arah sana," tulis salah satu netizen.

"Tarikan listrik besar, idealnya semakin besar daya atau Wattnya, semakin cepat kompor menginduksi panas ke panci. Ya lu klo mau masak macam di kompor biasa, listrik mesti dikorbanin. Kalo pengen masak sambil ngerumpi lebih dari 30 menit, ya listrik hemat, set aja di 100w," pungkas komentar lain.

Bukan hanya masalah listrik, tapi netizen juga menganggap kompor induksi cukup merepotkan karena harus pakai alat masak yang berbeda. Netizen ini berkomentar, "Pernah pakai kompor induksi waktu di dorm. Emg harus pakai pan khusus 'IH pan' yg bintik2 gini. Panasnya jg lebih lama. Setelah gak tinggal di dorm ganti pakai portable gas stove. Lebih enak karena irit, bisa pakai wok dan gak perlu pan khusus."

Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, Ini Kata Netizen!"Bukan hanya masalah listrik, tapi netizen juga menganggap kompor induksi cukup merepotkan karena harus pakai alat masak yang berbeda," ujar netizen. Foto: Twitter @mandanggg

Kompor induksi memang lebih cepat mematangkan masakan. Namun, daya dari kompor tersebut harus tinggi agar lebih cepat matang. Awalnya pemerintah akan membagikan kompor induksi dengan daya 800 watt. Namun sedang dipertimbangkan untuk dinaikkan menjadi 1.000 watt.



Simak Video "Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik Tak Dilakukan Tahun Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT