Netizen heboh setelah mendengar pria yang berhutang Rp 11 juta di restoran hot pot dibebaskan. Keputusan ini jadi viral dan netizen meminta penyelidikan resmi dilakukan.
Beberapa restoran membiarkan pelanggannya untuk makan terlebih dahulu baru membayar tagihan sebelum mereka pulang. Kebanyakan restoran tak pernah lupa untuk menagih biaya tersebut karena jika lupa, mereka bakal rugi.
Namun entah mengapa, kejadian ini terbilang cukup aneh. Melansir scmp.com (18/09), ada seorang pria yang telah berhutang ke sebuah restoran dengan jumlah tagihan yang sangat banyak. Bahkan pria tersebut telah berhutang selama 5 tahun lamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini diawali dengan seorang petugas bermarga Xia yang sedang menikmati makanannya dan membeli minuman di salah satu restoran. Dia datang mengajak tiga orang temannya untuk pergi ke restoran pada Mei 2017 lalu.
Restoran yang dikunjungi pria ini menawarkan menu hotpot, namun bukan daging sapi, babi, atau ayam, melainkan mereka berspesialisasi dalam daging ular.
Untuk itu, harga makanan dan minuman di restoran tersebut tidaklah murah. Setelah makan hotpot ular dan memesan minuman keras mahal Hao-tai, Xia harus membayar tagihan sebesar 5.688 yuan atau sekitar Rp 12 jutaan.
![]() |
Namun pria ini tidak membayar sepenuhnya. Xia hanya membayar dalam jumlah sedikit yaitu 300 yuan atau Rp 640 ribu saja. Sampai tahun ini (2022), dikabarkan petugas itu tidak pernah membayar sisa tagihannya.
Melihat perbuatan tersebut, tentu Xia telah dilaporkan ke kepolisian. Tetapi Xia justru memenangkan pengadilan karena alasan bahwa saat itu dia sedang menyelidiki dugaan penjualan hewan ilegal yang dilindungi dari restoran tersebut. Akhirnya keputusan pengadilan mengatakan ia bebas.
Tampaknya para netizen tidak puas dengan berita ini. Mereka meminta untuk dilakukan penyelidikan resmi.
Berbicara tentang restoran hotpot, sehari sebelumnya pemilik restoran bernama Ge pun sebenarnya telah ditahan oleh petugas lain karena dicurigai menjual satwa liar yang terancam punah.
Di restoran tersebut, Ge menjual hidangan berbahan ular kobra. Pihak kepolisian pun telah menyita tiga ekor kobra dengan spesies yang dilindungi.
![]() |
Pemilik restoran itu telah dihukum penjara dan didenda sebesar 1.000 yuan atau setara Rp 2 juta. Namun Ge mengajukan banding.
Penyelidikan terhadap Xia dan Ge sebenarnya menjadi sebuah diskusi panas. Banyak yang masih bertanya-tanya apakah pernyataan Xia benar dan apakah menjual hewan liar dan minuman keras menjadi bagian penting dari penyelidikan atau tidak?
China memang terkenal sebagai negara yang suka menjual beberapa makanan tak umum berbahan hewan liar. Namun melihat kejadian ini, sepertinya tetap saja tak semua hewan liar bisa diperjual belikan secara bebas di sana.
(aqr/adr)