Melayani pelanggannya selama 40 tahun, kedai kaki lima ini terpaksa tutup. Gegara alasan ini, banyak pelanggan yang mengaku sedih akibat penutupannya.
Mengelola sebuah kedai makanan kaki lima tidak semudah yang terlihat. Menjaga kualitas rasa makanan menjadi prioritas yang dilakukan para pemilik kedai untuk memuaskan pelanggannya.
Terutama pada kedai kaki lima yang sudah legendaris dan beroperasi puluhan tahun, menjaga cita rasanya adalah hal yang utama. Sulit untuk mendapatkan seseorang yang bisa menyajikan rasa makanan yang sama seperti yang sudah dikenal oleh pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menjadi salah satu alasan sebuah kedai kaki lima terpaksa tutup. Pemiliknya yang tak sanggup lagi bekerja hingga faktor lainnya membuat para pelanggan setia kedai ini harus berpisah dengan makanan favorit mereka secara menyedihkan.
![]() |
Mengutip Asia One (18/9) seorang pemilik kedai kaki lima mengumumkan penutupan kedainya untuk selama-lamanya. Pria yang akrab disapa Uncle Lui ini terkenal sebagai pemilik kedai kaki lima di kawasan Toa Payoh, Singapura.
Uncle Lui menyajikan hidangan Western seperti ayam goreng, kentang goreng, milkshake dan berbagai sajian lezat lainnya. Melalui sebuah unggahan di grup Facebook bernama Toa Payoh Makan Places, seorang wanita yang mengaku anak dari Uncle Lui menyebutkan ayahnya akan berhenti bekerja melayani para pelanggan.
Alasan utamanya adalah faktor usia Uncle Lui yang membuat tubuhnya kini mulai gemetar jika harus bekerja mulai dari jam 12 siang hingga jam 10 malam. Selain itu kenaikan harga bahan makanan juga menjadi salah satu yang dipertimbangkan oleh Uncle Lui dan keluarga untuk tidak memberatkan para pelanggan.
"Ini sangat menantang untuk mengikuti perkembangan harga hari ini. Kalian sudah membantu bisnis kami selama bertahun-tahun. Tetapi hanya dengan melihat senyuman di wajah pelanggan, kami sudah merasa puas dengan makanan yang disajikan," tulis Betti Lui selaku anak Uncle Lui.
Baca juga: 20 Piscok Lumer Rp 2 Ribu Ada di Sini!
![]() |
Betti Lui juga mengatakan bahwa kedai ini ditutup karena tidak ada penerus yang bisa mengolah resep otentik dari ayahnya. Tidak hanya dari keluarganya, Uncle Lui mengkhawatirkan jika mempekerjakan seseorang rasa makanannya akan berubah dan tidak seenak ketika dimasak langsung oleh dirinya.
"Sangat sulit untuk mencari seseorang yang bisa melanjutkan kedai ini dengan standar dan prinsip yang telah dijalankan oleh ayah selama puluhan tahun," lanjut Betti.
Betti juga mengungkapkan kini sudah saatnya ayahnya menghabiskan masa tuanya bersama keluarga dan anak-anaknya di rumah sambil beristirahat saja. Ayahnya sudah cukup bekerja keras selama 40 tahun dari siang hingga larut malam untuk menyajikan makanan yang lezat kepada para pelanggan.
Menurut salah satu netizen yang menjadi langganan di kedai Uncle Lui, ayam goreng di sini digemari karena rasanya yang enak dan juicy serta harganya yang murah hanya dibanderol Rp 85.000 untuk satu ekor ayam utuh. Berbagai komentar netizen juga banyak yang menyampaikan rasa terima kasih kepada Uncle Lui hingga mereka yang mengaku akan merindukan masakan yang dinikmatinya sejak masih kecil.
(dfl/adr)