Selain kuliner makanan yang dicampur ganja. Di Thailand kini sedang hits burger yang diolah dari serangga. Rasanya tak kalah enak dari daging sapi.
Sejak pemerintah Thailand melegalkan penggunaan ganja di makanan dan minuman dengan peraturan ketat. Banyak orang yang penasaran dan ingin mencoba kuliner dengan campuran ganja atau canabis di sana.
Tapi selain kuliner ganja yang sedang viral. Burger dari daging serangga juga cukup hits dan diminati di Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Global Times (18/09), serangga sejak beberapa tahun terakhir memang sudah menjadi bahan makanan alternatif yang kaya akan protein. Bahkan pasar serangga sebagai makanan sendiri, sudah menjadi industri tersendiri di beberapa negara.
![]() |
Di Thailand misalnya. Tren burger dengan daging serangga ini tengah hits. Selain daging patty dari serangga, ada sosis sampai bola-bola daging dari serangga.
Karena serangga sendiri sebelumnya sudah jadi jajanan populer di Thailand. Seperti serangga jenis belalang, ulat sutra, sampai kecoak.
"Jadi serangga tidak hanya dijual di tenda kaki lima saja, atau cuma bisa digoreng dan disajikan dengan kecap asin. Tapi serangga bisa diolah menjadi burger, aneka roti, cookies, bahkan bumbu kentang goreng. Semua ini bisa diolah dari serangga," ungkap Poopiat Thaipairat, selaku pemilik dari Bounce Burger Restaurant, yang menyajikan burger serangga di Bangkok.
Tentunya Poopiat sempat mengalami kesulitan saat mengubah serangga menjadi sajian burger. Apalagi image atau pandangan orang-orang tentang serangga, yang sering dianggap sebagai makanan ekstrem atau menjijikkan.
![]() |
"Maka dari itu, kalau kami membuka restoran yang menyajikan makanan dari bahan dasar serangga, tapi bentuknya tidak menyerupai serangga pasti pelanggan akan lebih tertarik untuk mencoba," sambung Poopiat.
"Serangga itu memiliki tekstur yang gampang tersangkut di tenggorokan. Jadi kita membuang bagian serangga yang sulit dicerna," tuturnya.
"Konsepnya mirip seperti daging sapi dan babi, kita tidak mengolah tulangnya," ungkap Poopiat.
Poopiat dan timnya yakin, bahwa makanan dari serangga ini akan semakin diminati, jika hadir dalam bentuk baru seperti burger hingga sosis.
Selain itu serangga jauh lebih ramah lingkungan, ketimbang peternakan sapi, babi atau ayam. Sehingga banyak orang yang mulai melirik serangga sebagai sumber protein alternatif.
Baca Juga: Menyantap 5 Jajanan Ekstrem Thailand Ini Serasa Uji Nyali" selengkapnya
(sob/odi)