Abon Bisa Jadi Haram, Cermati Pemakaian 5 Bahan Pembuatannya

Abon Bisa Jadi Haram, Cermati Pemakaian 5 Bahan Pembuatannya

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 18 Sep 2022 08:00 WIB
Abon
Foto: iStock
Jakarta -

Abon sering jadi pilihan lauk makan yang praktis. Namun hati-hati saat membeli abon, sebab abon bisa jadi tidak halal. Ini penjelasannya.

Abon adalah makanan yang terbuat dari serat daging. Penampilannya seperti serbuk berwarna coklat terang dan agak kehitam-hitaman. Rasanya gurih dan manis karena dibumbui gula Jawa.

Dalam dunia kuliner, abon sering dijadikan topping atau isian roti. Selain itu, bisa juga jadi lauk makan nasi, seperti yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, abon banyak disukai karena praktis sebagai lauk makan. Cukup campurkan dengan nasi saja sudah kenyang. Namun hati-hati saat membeli abon.

Baca Juga: Keutamaan Makan Bersama Satu Nampan Seperti Ajaran Nabi Muhammad SAW

ADVERTISEMENT

AbonDalam dunia kuliner, abon sering dijadikan topping atau isian roti. Foto: iStock

MenurutLPPOMMUI, abon termasuk salah satu produk yang kritis dari sisi ketidakhalalan. Abon sendiri berasal dari negeri Tiongkok yang awalnya terbuat dari daging babi.

Setelah masuk ke Indonesia, abon kemudian dibuat versi halal, yakni dengan daging sapi. Nah, bahan-bahan pembuatan abon inilah yang menjadi titik kritis ketidakhalalan.

Berikut 5 bahan pembuatan abon yang harus diperhatikan:

1. Daging

Daging adalah bahan baku pembuatan abon. Daging tentu harus dipastikan berasal dari hewan halal yang disembelih secara syar'i.

2. MSG atau Vetsin

AbonMSG jadi merupakan bahan penyedap saat membuat abon. Foto: iStock

MSG atau vetsin atau orang awam menyebutnyamicin adalah produkmikrobial. Artinya, ada mikroba yang dilibatkan dalam proses produksinya.

Titik kritis ketidakhalalan produk mikrobial secara umum adalah adanya bahan haram dan najis dalam media pertumbuhan mikroba, bahan aditif, dan bahan penolongnya.

Sehingga harus ada pemastian status kehalalan dari bahan-bahan yang digunakan tersebut. Salah satu bahan penolong yang mungkin digunakan adalah enzim yang bisa jadi berasal dari bahan hewani atau turunannya.

Baca Juga: Hikmah di Balik Anjuran Nabi Makan Pakai 3 Jari

3. Kaldu Jamur Bubuk

Kaldu jamur bubuk merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk memberikan rasa umami atau gurih.

Dalam proses produksinya, ternyata tidak hanya melibatkan jamur sebagai bahannya, ada bahan-bahan yang kritis dari aspek kehalalan, misalnya MSG.

4. Kecap Manis

AbonKecap manis jadi salah satu bahan untuk membuat abon. Foto: iStock

Kecap manis diolah melalui proses fermentasi kacang kedelai dan gandum dengan bantuan kapang Aspergillus, khamir Saccharomyces, dan bakteri Bacillus dan Lactobacillus.

Ada dua tahapan dalam teknologi prosesnya, yakni fermentasi koji dan moromi. Proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga 10 bulan.

Karena proses pembuatannya terlalu panjangnya, ada perusahaan kecap yang melakukan jalan pintas dengan menambahkan perasa kecap dan bahan pewarna walaupun proses fermentasinya belum tuntas.

Secara tradisional, malah ada perusahaan yang menambahkan kaldu bahan hewani seperti kaldu tulang, kaldu kepala ayam, atau kaldu kepala ikan.

5. Arak Merah

Untuk mempermudah proses dalam melembutkan serat daging dan menambah cita rasa tertentu, kadang-kadang daging direndam dalam arak merak atau juga biasa dikenal dengan istilah angciu. Jika hal ini yang dilakukan, maka daging menjadi haram sekaligus mutanajis atau terkena najis yang bersumber dari arak.

Baca Juga: Hikmah Makan dengan Tangan, Kebiasaan Baik yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads