Bukan di Mall, Restoran dan Kafe Ini Ada di Dalam Lorong Bawah Tanah PD II

Bukan di Mall, Restoran dan Kafe Ini Ada di Dalam Lorong Bawah Tanah PD II

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 08 Sep 2022 19:30 WIB
Bukan di Mall, Restoran dan Kafe IniΒ Ada di Dalam Lorong Bawah Tanah PD II
Foto: Site News
Jakarta -

Jika biasanya tempat bersejarah peninggalan Perang Dunia dijadikan museum atau cagar budaya. Di China, tempat bersejarah ini jadilokasi restoran dan kafe.

Masa Perang Dunia II, memang sudah berakhir puluhan tahun lalu, namun di berbagai negara masih banyak sisa-sisa peninggalan dari era Perang Dunia II. Seperti lorong bawah tanah, yang biasa dijadikan sebagai tempat pengungsian saat perang.

Di China, tepatnya di kota Chongqing, beberapa restoran dan kafe beroperasi di dalam lorong bawah tanah bekas Perang Dunia II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chongqing sendiri memiliki lebih dari 1,600 lokasi pengungsian yang digunakan dulu untuk melawan invasi Jepang, di tahun 1942.

Baca Juga: Hidangan China Peranakan Enak Dengan Rasa yang Gurih Mantap" selengkapnya

ADVERTISEMENT


Dilansir dari Washington Post (08/09), sejak bulan Juni hingga September ini, pemerintah Chongqing membuka beberapa ruang bawah tanah untuk umum, yang dulu digunakan untuk pengungsian saat perang.

Bukan tanpa alasan pemerintah membuka lorong dan beberapa ruang bawah tanah ini. Karena di Beijing hingga Chongqing, suhu udara saat musim panas di sana sangat panas, terutama di tahun ini, yang menjadi musim panas paling ekstrem sejak tahun 1961. Suhu yang tercatat bisa mencapai 32 - 34 celcius di siang hari.

Saat COVID-19 menyerang, memang ruang bawah tanah ini ditutup untuk umum. Namun semenjak kasus COVID-19 mereda, beberapa restoran dan kafe mulai menggunakan ruang bawah tanah ini untuk berjualan.

Bukan di Mall, Restoran dan Kafe Ini Ada di Dalam Lorong Bawah Tanah PD IIBukan di Mall, Restoran dan Kafe Ini Ada di Dalam Lorong Bawah Tanah PD II Foto: Site News

Alasannya karena suhu di bawah tanah jauh lebih sejuk dan tidak terkena paparan matahari langsung. Tak disangka, konsep makan di dalam lorong bersejarah bekas peninggalan Perang Dunia II justru laris manis. Banyak wisatawan asing hingga lokal, yang datang ke lorong bawah tanah hanya untuk makan dan minum-minum di sana.

Salah satu dari yang populer ada Cave Pavilion Hot Pot. Sesuai namanya, restoran hot pot ini berkolasi tepat di dalam tempat bekas perlindungan serangan udara. Restoran ini menyajikan hot pot autentik.

Setiap pengunjung bisa menikmati hot pot dengan kuah kaldu berempah, dan pilihan irisan daging sapi tipis, lengkap dengan bumbu cabe pedas khas Sichuan.

Cave Pavilion Hot Pot ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1989, namun baru populer lagi sekarang, sejak restoran mereka viral di media sosial. Sampai sekarang interiornya masih sederhana, tetap di lorong bawah tanah dengan kursi dan meja plastik serta lampu remang-remang.

Walau populer saat musim panas karena udaranya yang cukup sejuk. Tapi karena restoran ini semakin ramai, jadi sirkulasi udaranya tak sebaik dulu. Beberapa dinding lorong juga mulai bocor dan lantai lorong yang licin, membuat para pengunjung harus berhati-hati.

Meski begitu masih banyak orang yang rela mengantre untuk bisa makan di restoran hot pot ini, dan tentunya di beberapa kafe serta restoran yang lokasinya berada di bawah tanah.

Baca Juga: Ini 6 Fakta Unik Restoran China Langsung dari Pekerjanya!" selengkapnya




(sob/odi)

Hide Ads