Sebuah restoran mematok harga bersantap mahal untuk pelanggan sampai Rp 6 juta. Setelah protes, pelanggan ini justru dicap oleh pemilik sebagai 'influencer yang cari makan gratis'.
Kejadian menjengkelkan di restoran kembali dialami oleh pelanggan. Restoran pada umumnya akan memberikan menu makanan berikut informasi harganya agar bisa diketahui oleh pelanggan. Tetapi berbeda dengan restoran ini yang seenaknya mematok harga pada pelanggan.
Melansir dailymail.co.uk (04/08), sepasang kekasih yang sedang bulan madu ke Yunani mampir ke sebuah restoran yang cukup terkenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan asal Kanada Lindsay Breen dan suaminya Alex mengungkap bahwa mereka pergi ke restoran bergaya bar, DK Oyster. Di sana mereka memesan makanan dan minuman ringan.
Tetapi ketika mereka sampai dan duduk di kursi yang disediakan, para pelayan langsung saja menembak pelanggan ini dengan bertanya apakah mereka ingin tiram. Pasangan tersebut menjawab 'ya'.
![]() |
Pesanan diperjelas lagi oleh pelayan, apakah mereka ingin 'selusin' atau 12 buah tiram. Pasangan ini juga mengiyakan karena memang pada umumnya tiram yang dijual di restoran berisi 12.
Untuk minumannya, Lindsay mengungkap bahwa suaminya, Alex memesan bir. Sementara Lindsay meminta menu koktail. Pelayan itu kembali ke meja mereka untuk mengantarkan bir tetapi sekaligus menawarkan berbagai jenis alkohol seperti vodka dan gin. Tetapi Lindsay tetap ingin sesuatu berunsur koktail.
Akhirnya pelayan itu kembali ke meja pasangan ini untuk membawakan Lindsay menu yang mereka anggap sebagai koktail. Lindsay memahami apa yang mereka miliki dan dia tidak masalah dengan menu itu.
Tetapi hal yang menjadi masalah di sini adalah ketika pasangan tersebut ditagih biaya makan yang mereka anggap tidak wajar. Tagihan yang dikeluarkan seharga 400 euro atau sekitar Rp 6 juta!
![]() |
Pasangan itu protes ke pihak restoran DK Oyster karena tagihan mahal tersebut. Mereka menganggap bahwa pelayan tidak memberikan menu dan harga sama sekali, tetapi langsung 'menembak' harga pesanan ke pelanggan.
Namun tidak ada yang bisa mereka lakukan. Mereka mengaku bahwa mereka terintimidasi oleh pihak restoran. Akhirnya dengan terpaksa mereka mengeluarkan Rp 6 juta demi membayar tagihan makan dan minum yang tak sepadan.
Mengetahui hal ini, pemilik restoran, Dimitrios pun menanggapinya. Dimitrios tampaknya tidak peduli dengan protes dan klaim yang sering diajukan oleh pelanggan.
Mengejutkannya, pemilik restoran yang dituduh telah menampar turis dengan tagihan mahal itu justru mencap pasangan tersebut sebagai 'influencer yang mencari makanan gratis'.
Dimitrios bersikeras menuduh balik Lindsay sebagai seorang influencer yang ingin terkenal dengan menyoroti tagihan harga makan di restoran itu.
![]() |
Padahal kenyataannya, Lindsay bekerja di bidang lain dan tidak memiliki akun media sosial yang bisa terlihat secara publik sebagai influencer.
Meskipun halaman TripAdvisor DK Oyster telah dibanjiri ulasan bintang satu dan pelanggan lain yang mengalami hal sama dengan pasangan itu, tetapi pemilik tidak tergerak sama sekali.
Tampaknya restoran ini memang memiliki konsep yang aneh. Persoalan harga, pemilik restoran ini mengungkap bahwa mereka memiliki konsep yang berbeda.
Dirinya sengaja tidak menaruh papan harga karena setiap pelanggan selalu bisa mendiskusikan harga dengan pelayan sebelum mereka memesan makanan.
(aqr/adr)