Pujasera atau pusat jajanan serba ada banyak ditemukan di ibu kota. Tempat makan ini sering diserbu karena menyediakan pilihan makan yang beragam. Begini sejarah menarik di baliknya.
Banyak sekali pujasera di Indonesia, terutama di pusat ibu kota. Tempat makan ini dibangun dengan suasana menarik.
Pujasera terdiri dari gerai-gerai yang menawarkan menu makanan, minuman, hingga jajanan penutup. Pilihannya sangat bervariasi.
Karena itulah pujasera sering menjadi tujuan utama makan, terutama bagi pegawai kantoran. Dengan pilihan makanan yang beragam, banyak orang bisa dengan mudah memilih makanan favorit mereka.
Jika dirasa bosan pun, tidak perlu repot mencari tempat makan lain karena masih banyak pilihan makanan yang bisa dicicipi di tempat ini.
Pujasera biasa ditemukan pada area tertentu seperti di belakang gedung perkantoran, di belakang perumahan, hingga dalam mall-mall besar.
Ternyata di balik pujasera yang kita kenal di Indonesia, ada sejarah menarik mengenai kehadirannya.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut sejarah pujasera yang ternyata berkembang dari tren Food Court atau Food Hall barat.
1. Kelahiran Food Court atau Pujasera di Amerika
Pujasera yang kini banyak ditemukan di Indonesia ternyata berkembang dari pusat makanan atau food court di Amerika.
Meskipun ada beberapa perdebatan tentang di mana food court pertama dibuka, tetapi banyak yang mengatakan lokasinya di Paramus Park Mall, New Jersey, Amerika Serikat.
Di balik terbentuknya food court ini, ternyata ada keraguan yang dirasakan oleh perintis yang bertanggung jawab untuk banyak pusat perbelanjaan, James W.Rouse.
Karena James ingin menciptakan suatu tempat yang menjadi perkumpulan para komunitas, akhirnya dia membangun pusat makanan atau food court di mall-mall dengan tujuan tidak hanya belanja, tetapi orang juga bisa sekaligus makan di sana.
2. Food Court Berkembang Tidak Hanya di Mall
Popularitas food court semakin meningkat. Ternyata konsep pusat makanan ini mulai dilirik pengembang bangunan komersil.
Pada tahun 1990-an, beberapa tempat seperti perguruan tinggi mulai mengubah beberapa ruang makan tradisionalnya menjadi kafetaria yang dirancang seperti food court di mall. Bahkan mereka membawa beberapa restoran cepat saji terkenal.
Rumah sakit pun turut melakukan hal yang sama. Dengan hadirnya food court di rumah sakit, tempat makan ini bisa dinikmati dengan mudah oleh para dokter, tenaga kesehatan, hingga orang umum.
Bandara juga mulai merenovasi pusat makanan ringan dan mengelompokkan restoran bergaya food court dalam satu tempat. Hal ini bisa lebih memudahkan penumpang pesawat untuk membeli makanan atau sekadar bersantai sambil menunggu panggilan pesawat.
Meskipun ada beberapa restoran atau kafe yang hadir di mall, bandara, ataupun di rumah sakit , tetapi banyak orang lebih memilih untuk makan di food court karena variasi makanan yang banyak dan harga yang biasanya lebih terjangkau.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(aqr/adr)