Bahan makanan banyak yang mengalami kenaikan harga. Bahkan kenaikannya ini berkali-kali lipat, membuat banyak orang termasuk pedagang mengeluhkan hal ini.
Uang Rp 500 ribu tentu terdengar banyak, apalagi jika disebut dengan bilangan 'setengah juta rupiah'. Tapi ternyata dengan bahan makanan yang serba naik, uang Rp 500 ribu ternyata tidak berwujud belanjaan yang banyak.
Salah satu komoditas pangan yang harganya mengalami kenaikan tinggi, bahkan mendapatkan sebutan 'to the moon' atau melambung tinggi cukup banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti telur ayam, gas elpiji (LPG), cabe hingga daging sapi dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Sejak beberapa minggu lalu dan belum ada penurunan.
Baca Juga: Belanja Rp 77 Ribu, Wanita Ini Kaget Dapat Stok Makanan Seminggu!" selengkapnya
1. Gas LPG
![]() |
Gas elpiji masuk ke dalam komoditas yang mengalami kenaikan harga. Hal ini dijelaskan oleh perwakilan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting pada awal minggu Juli lalu.
Menurut Irto kenaikan harga hanya di angka sekitar Rp 2 ribu saja per liter untuk BBM dan per kg untuk LPG. Harga ini dinilai Pertamina masih kompetitif untuk dijual di pasaran.
Untuk kisaran harga gas LPG di pasaran cukup beragam. Untuk Bright Gas ukuran 5,5 Kg, di Jakarta harganya mencapai Rp 120.000. Sementara untuk gas Elpiji 12 kg, harganya cukup fantastis kini di angka Rp 230.000 hingga Rp 270.000 per tabung di agen gas yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
2. Telur Ayam
![]() |
Harga telur ayam terpantau masih tinggi dan terus naik hingga bulan Juli 2022 ini. Menurut data yang dihimpun dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) (07/07).
Harga telur ayam di daerah Jakarta pada pertengahan Juli, harganya sudah di kisaran Rp 29.500 per kg. Sementara di warung eceran, harganya mencapai Rp 33.000 per kg di pasar tradisional di Pancoran, Jakarta Selatan. Sementara menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), harga telur ayam biasanya berkisar di angka Rp 23.000 - Rp 24.000.
3. Daging Ayam
Selain telur ayam yang menjadi mahal, kenaikan harga juga terlihat di sektor daging ayam. Dilansir dari CNBC Indonesia, harga daging ayam di wilayah Jakarta ada yang mencapai Rp 70 ribu per ekor. Dengan kisaran berat per ekor ayam biasanya 1,5 kg.
Padahal pada bulan Desember 2021, harga daging ayam hanya Rp 34.500 per kg. Tentunya kisaran harga daging ayam yang meroket di pasaran, kini menjadi bahan kajian oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
4. Daging Sapi
![]() |
Selain daging ayam, ada daging sapi yang juga ikut meroket harganya. Beberapa faktor yang membuat daging sapi naik, karena nilai rupiah terhadap dollar yang sempat melemah.
Kenaikan harga daging sapi semula diramalkan tembus angka Rp 150.000 - Rp 160.000 pada awal Juli. Di beberapa penjual kini daging sapi sudah tembus di angka Rp 130 ribu per kg.
Namun, di salah satu pasar tradisional di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, harga daging sapi 1 kg bisa menembus angka Rp 170.000. Padahal di situs Harga Pangan, kisaran harga daging sapi di kisaran Rp 127.900 saja.
5. Cabai
Cabai jadi komoditas pangan yang ikut melonjak tinggi harganya. Di situs Harga Pangan, cabai merah besar atau cabe merah keriting harganya ditaksir Rp 66.000 per kg. Namun di pasaran, harga cabe ini sudah tembus di angka Rp 100.000.
Begitu juga cabai rawit merah, harganya terbilang gila-gilaan. Dari angka Rp 100.000 hingga Rp 130.000 per kg.
Jadi dengan uang Rp 500 ribu, masih bisa belanja daging sapi, ayam, telur, hingga cabai tapi dengan porsi atau takaran yang lebih minimalis. Karena jika menggunakan hitungan harga per kg, jelas uang Rp 500 ribu kini sudah tidak cukup untuk belanja bahan-bahan makanan tersebut.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Makin Naik, Belanja Rp 500 Ribu Bisa Dapat Apa Saja?" selengkapnya
Simak Video "Harga Telur Ayam di Bandung Meroket, Nyaris Rp 30 Ribu/Kg"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)