Setelah 30 tahun beroperasi, peternakan ikan di Singapura ini tutup. Mereka menjual ikan pari untuk dimakan, hingga ikan arwana mahal dengan harga yang sangat murah.
Sama mahalnya seperti daging sapi, beberapa jenis ikan terkenal mahal karena ciri khasnya tersendiri. Seperti ikan pari hingga ikan hias arwana yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Tapi di peternakan ikan di Singapura ini, ikan pari hingga ikan hias arwana dijual dengan harga yag sangat murah. Karena peternakan bernama OTF Aquarium Farm ini akan ditutup, setelah 30 tahun bernaung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari AsiaOne (18/07), peternakan OTF Aquarium Farm ini harus tutup bukan karena mereka bangkrut. Melainkan karena tanah lokasi peternakan mereka akan diambil pemerintah untuk pengembangan.
Sang pemilik, Wang menjelaskan bahwa peternakan ikan seluas 2,4 hektar ini sebenarnya sudah ia usahakan untuk perpanjangan kontrak, dengan pemerintah setempat. Namun perpanjangan ini gagal, sejak masa sewa 10 tahunnya berkahir di tahun ini.
Baca Juga: Arwana Sambal Cobek Jadi Menu Sultan yang Dibanderol hingga Rp 2 Juta!" selengkapnya
Selama ini Wang sudah mencari alternatif lahan peternakan lain untuk relokasi. Namun dia tidak bisa menemukan tempat yang bagus, serta terhalang oleh pandemi.
"Beberapa lokasi yang kami temukan berada di lokasi industri, tapi tidak sesuai dengan lingkungan untuk beternak ikan pari dan arwana," ungkap Wang.
Karena Wang tidak bisa menemukan lokasi yang lain, akhirnya pihak pemerintah setempat meminta Wang mengosongkan peternakan itu hingga tanggal 28 Juli mendatang, atau pemerintah akan mengambil tindakan legal.
![]() |
Karenanyaseluruh ikan-ikan yang tersisa di OTF Aquarium Farm dijual dengan harga yang sangat murah. Bahkan jauh di bawah pasaran yang ada. Karena jumlahnya ada 4 ribu ekor ikan yang harus terjual segera.
Misalnya ikan pari jenis Black Diamond betina, yang biasanya dijual di angka 20.000 SGD (Rp 214 juta) per ekor. Kini hanya dijual di angka SGD 2.500 per ekor (Rp 26,7 juta).
Sementara untuk ikan pari jenis Black Diamond male, harganya dari SGD 5.000 (Rp 53,5 juta) jadi SGD 1.000 (Rp 10,7 juta) saja per ekornya.
Tak ketinggalan ikan arwana yang biasanya harganya mencapai belasan juta hingga puluhan juta rupiah. Kini Wang harusnya menjualnya di angka yang cukup murah. Yaitu di angka SGD 100 (Rp 1 juta) hingga SGD 300 (Rp 3,2 juta) untuk per ekornya.
"Butuh waktu 7 tahun untuk membesarkan ikan. Bahkan biaya sewa lahan dan perawatan kita itu mencapai SGD 200,000 (Rp 2,1 miliar). Sekarang ikan kami dijual dengan harga yang sangat murah, tentu saja kami merugi," ungkap Wang.
Selain menjual ikan pari dan ikan arwana dengan harga murah. Mereka juga menjual aquarium hingga tanki ikan dengan harga murah.
OTF Aquarium Farm bukan satu-satunya yang digusur pemerintah. Sebelumnya di tahun 2020, The Animal Resort yang merupakan kebun binatang ternama di daerah Seletar, juga bernasib sama setelah lahan mereka diambil alih oleh pemerintah untuk pelebaran jalan.
Baca Juga: Wow! Wanita Ini Goreng 80 Ikan Peliharaan Suaminya Seharga Mobil" selengkapnya
(sob/odi)